Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Facebook Melorot, Wall Street Merah

Kompas.com - 25/03/2014, 07:09 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -Aksi jual pada saham-saham teknologi populer seperti facebook dan twitter, menyeret saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Senin (24/3/2014) sore waktu setempat, (Selasa pagi WIB), ketika ketegangan dengan Rusia atas Ukraina membuat para investor khawatir.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 26,08 poin (0,16 persen) menjadi 16.276,69.

Indeks berbasis luas S&P 500 melemah 9,08 poin (0,49 persen) pada 1.857,44, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq berkurang 50,40 poin (1,2 persen) ke posisi 4.226,38.

Aksi ini melanjutkan tren bearish (lesu) pada Jumat (21/3/2014) pekan lalu, ketika Nasdaq melemah satu persen. Pada Senin, Nasdaq sempat turun lebih dari 2,0 persen, sebelum mengurangi separuh dari kerugian tersebut.

Selain itu, indeks pembelian manajer (PMI) HSBC untuk Tiongkok menunjukkan pertumbuhan lebih lemah dari yang diharapkan pada perekonomian utama itu.

Beberapa saham sangat populer di Nasdaq mencatat penurunan tajam, dengan LinkedIn jatuh 4,4 persen, Priceline turun 3,32 persen, Facebook merosot 4,7 persen, Netflix anjlok 6,7 persen, Tesla merosot 3,8 persen dan Twitter berkurang 4,2 persen.

"Orang-orang mulai menjadi sedikit khawatir tentang valuasi dari beberapa saham yang melayang tinggi," kata Peter Coleman kelompok ConvergEx.

Streamer musik online Pandora Media mengalami penurunan 7,7 persen setelah Apple dilaporkan dalam pembicaraan untuk layanan streaming melalui jaringan Comcast dan juga mengeksplorasi sebuah aplikasi iTunes untuk perangkat Android yang bisa bersaing dengan Pandora.

Apple naik 1,2 persen dan Comcast naik 0,6 persen.

Perdagangan berlangsung ramai di saham biotek : Gilead Sciences mengatasi kerugian awal menjadi bertambah 0,1 persen, sedangkan Biogen Idec turun 1,8 persen setelah mengalami kerugian 10 persen antara Rabu dan Jumat pekan lalu.

Procter and Gamble bertambah 1,8 persen memimpin kenaikan Dow, sedangkan Pfizer mencetak penurunan terbesar, sahamnya jatuh 2,1 persen setelah merilis hasil uji klinis mengecewakan pada pengobatan psoriasis tofacitinib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com