Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Asuransi Indonesia Belum Siap Hadapi MEA?

Kompas.com - 25/03/2014, 11:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani menilai industri asuransi Indonesia belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku tahun 2015 mendatang.

Apalagi ia mengaku belum ada diskusi mendalam di antara regulator-regulator di negara kawasan terkait hal ini.

"Kalau lihat pelaksanaannya, sampai saat ini yang kurang setahun kita belum pernah bicara serius dengan regulator negara-negara lain ya saya merasa kurang optimis akan tiba-tiba terbuka di tahun 2015," kata Firdaus di Jakarta, Selasa (25/3/2014).

Dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN, sebutnya,  perlu kesiapan dimensi kehidupan, khususnya sektor ekonomi, khususnya keterampilan tenaga kerja, ketersediaan bahan baku, dan infrastruktur. "Tahun 2015, MEA akan mentransformasi ASEAN ke arah kawasan di mana terjadi arus pergerakan barang, jasa, tenaga kerja terlatih, dan modal," tambah Firdaus.

Lebih lanjut, Firdaus mengungkapkan OJK tidak memiliki ataupun menerbitkan aturan khusus dalam mempersiapkan industri jasa keuangan menghadapi MEA. "Kita tidak ada aturan khusus untuk ini. Perlindungan konsumen itu bagian dari memperkuat pasar kita dan meningkatkan reasuransi dalam negeri. Keinginan kita punya aktuaris dan ketentuan GCG. Jadi nggak ada aturan khusus," papar dia.

Pada kesempatan sama. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roslani memaparkankesiapan masyarakat Indonesia menghadapi MEA tahun 2015 masih cenderung cukup rendah. Kesadaran individu maupun institusi terkait masih perlu ditingkatkan.

"Masih cukup rendah. Jadi harus melakukan awareness sosialisasi perbankan, asuransi dan pasar modal sehingga masyarakat kita siap. Kami para pelaku industri memang harus optimis tapi harus realistis. Masyarakat untuk melek asuransi masih sangat terbatas," ujar Rosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com