Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi MEA, Industri Asuransi Indonesia Berbekal Pengalaman

Kompas.com - 25/03/2014, 13:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani mengatakan, pada dasarnya salah satu isu utama terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlaku pada tahun 2015 mendatang adalah liberalisasi industri jasa keuangan, termasuk asuransi.

"MEA nantinya akan menjadikan kawasan Asia Tenggara menjadi kawasan terbesar ketiga dunia setelah Tiongkok dan India. Dengan jumlah penduduk mencapai 14 persen dari total populasi dunia, pasar tunggal ASEAN layak dipandang sebagai peluang sekaligus tantangan bagi para pelaku usaha di sektor jasa keuangan, terutama asuransi," kata Firdaus di Jakarta, Selasa (25/3/2014).

Firdaus menyatakan, Indonesia diyakini akan menjadi sasaran utama industri asuransi negara-negara tetangga. Indonesia terutama akan dibidik oleh negara-negara yang tingkat penetrasi bisnis asuransinya sudah jenuh.

"Sejatinya pelaku usaha asuransi Indonesia punya keunggulan untuk mengantisipasi persaingan. Institusi-institusi asuransi di Indonesia merupakan pionir di Indonesia, sehingga paling memahami pasar Indonesia," ungkapnya.

Meski secara bisnis lebih kuat, Firdaus memandang perusahaan asuransi dari negara lain yang merupakan pendatang baru di Indonesia perlu banyak waktu untuk mempelajari struktur pasar Indonesia. Perusahaan asuransi yang sudah existing tentu saja memiliki pengalaman bisnis di Indonesia.

"Kami berharap pengalaman ini sangat dimanfaatkan. Kalau tahun 2015 MEA benar-benar terwujud, kita sudah tahu konsidi pasar. Meskipun begitu, persiapan diperlukan untuk antisipasi," papar Firdaus.

Lebih lanjut, Firdaus mengungkapkan industri asuransi Indonesia tak boleh terlena dengan kondisi yang dimiliki. Negara-negara lain membangun infrastruktur lebih efisien, seperti teknologi informasi dan SDM.

"Industri asuransi harusnya merasa tertantang dalam hal kinerja dan mendorong inovasi produk, teknologi, dan SDM sehingga mampu kompetitif dalam menghadapi MEA," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com