Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Antam Terancam Melorot 400 Juta Dollar AS

Kompas.com - 26/03/2014, 15:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya perusahaan tambang swasta yang terdampak pelarangan ekspor mineral mentah (ore). Implementasi Undang-undang No.4 tahun 2009 juga membuat BUMN tambang PT Antam Tbk terancam kehilangan potensi pendapatan sebesar 350 juta dollar AS hingga 400 juta dollar AS.

"Ada potensi pendapatan kita yang hilang 350 juta dollar AS- 400 juta dollar AS, karena 35 persen pendapatan perseroan tahun lalu dan sebelumnya berasal dari ekspor bijih nikel," ungkap Direktur Utama Antam, Tato Miraza, usai RUPST, di Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Namun demikian, dampak tersebut bisa ditekan lantaran perseroan sudah menyiapkan langkah antisipasi. Tato mengatakan, perseroan telah melakukan sejumlah efisiensi produksi, di samping juga negosiasi dengan para vendor sehingga mendapatkan suplai bahan baku dengan potongan harga.

"Kemudian, efisiensi di bidang project, investasi, dan operasional. Yang belum terlalu perlu, kita pending," imbuhnya.

Selain itu, Antam juga berharap sejumlah project besar salah satunya Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan segera rampung April 2014. Tato menargetkan dalam lima, enam bulan setelahnya, bisa diproduksi 135.000 hingga 160.000 ton CGA. Dengan demikian, ini bisa mengompensasi pendapatan dari penurunan ekspor ore.

Sebagai informasi, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 1 tahun 2014 menyebut, komoditas nikel wajib dimurnikan lantaran dianggap tidak ada produk antara sehingga dapat langsung dimurnikan. Misalnya menjadi nikel pig iron (NPI) dengan kadar Ni 4 persen, nikel matte dengan kadar Ni 70 persen, ataupun feronikel kadar Ni 10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com