Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB: Kebijakan Penghapusan Subsidi BBM Harus Dilanjutkan

Kompas.com - 01/04/2014, 13:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) melaporkan tantangan yang cukup signifikan bagi Indonesia di tahun 2014 adalah neraca transaksi berjalan. Salah satu komponen yang "memberatkan" neraca transaksi berjalan adalah impor bahan bakar minyak (BBM) yang masih besar.

Deputy Country Director ABD untuk Indonesia Edimon Ginting menjelaskan untuk menghadapi tantangan defisit transaksi berjalan tersebut, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk memperlambat laju permintaan domestik, mendorong ekspor dan menahan impor seiring dengan terdepresiasinya rupiah.

Dalam jangka panjang, penguatan neraca berjalan memerlukan reformasi struktrural untuk memacu tingkat produktivitas dan daya saing secara berkelanjutan. ADB menjelaskan salah satu bentuk reformasi struktural tersebut adalah penghapusan subsidi bahan bakar secara bertahap.

"Pengurangan subsidi akan dapat menyediakan anggaran yang lebih besar untuk infrastruktur, pendidikan dan jaminan sosial yang diperlukan untuk mendorong daya saing dan kesetaraan dalam pertumbuhan nasional," kata Edimon di Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Edimon mengungkapkan, subsidi BBM sebenarnya baik jika tepat sasaran. Namun yang terjadi adalah ada ketidakseimbangan antara kemampuan membeli kendaraan dengan harga BBM yang berlaku di pasar.

"Subsidi itu baik untuk orang yang menerima. Kita beli mobil di sini lebih mahal daripada di AS karena pajaknya tinggi. Tapi BBM kenapa harus disubsidi? Di AS BBM jauh lebih mahal," ujar Edimon.

Sementara itu, ia memandang proses pengalihan dari BBM ke energi alternatif sebenarnya langkah baik. Akan tetapi, yang menjadi sandungan adalah fasilitas. Selain itu, kebijakan ini baru dapat dinikmati dalam jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com