Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Uang Palsu

Kompas.com - 08/04/2014, 07:43 WIB


KOMPAS.com -
Masih ingat slogan ”dilihat, diraba, diterawang”? Itu slogan sekaligus cara singkat untuk memastikan keaslian uang rupiah di tangan kita, khususnya uang kertas. Maklum isu uang palsu cukup kental belakangan ini.

Berdasarkan keterangan di situs web Bank Indonesia, unsur pengaman pada uang kertas rupiah dapat dibedakan berdasarkan unsur pengaman yang terbuka dan tidak terbuka. Kebanyakan unsur pengaman adalah yang terbuka dan dapat dilihat dengan mudah oleh masyarakat.

Masih menurut situs web BI, deteksi unsur pengaman dapat dilakukan dengan mata telanjang (kasatmata), perabaan tangan (kasatraba), ataupun dengan menggunakan peralatan sederhana, seperti kaca pembesar dan ultraviolet. Nah, cara deteksi ini pas sekali jika diterapkan melalui 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang.

Situs web BI yang membahas soal uang menjelaskan dengan rinci tanda-tanda keaslian uang. Hal itu, misalnya, tulisan atau gambar yang harus ada dalam selembar uang nominal tertentu, benang pengaman, atau bahkan gambar yang hanya bisa dilihat saat uang kertas itu diterawang.

Adapun deteksi unsur pengaman yang tidak terbuka hanya dapat dilakukan dengan mesin yang memiliki sensor tertentu yang memiliki tingkat kepastian dan kecepatan yang cukup tinggi untuk mengetahui unsur pengaman tersebut.

Unsur pengaman uang kertas umumnya mempertimbangkan dua hal utama, yaitu semakin besar nominal pecahan uang, unsur pengamannya semakin baik, lengkap, dan canggih. Selain itu, perkembangan teknologi juga dipertimbangkan dalam memilih unsur pengaman.

Kenapa demikian? Mungkin data ini bisa menjelaskan.

Pada 20 Februari 2014, Bank Indonesia bersama Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara RI memusnahkan 135.110 uang kertas palsu. Jumlah itu ditemukan sepanjang tahun 2008-2013, baik dari proses penyortiran uang kertas di BI maupun laporan masyarakat kepada polisi dan bank.

Sebanyak 67.278 lembar berupa pecahan Rp 100.000, 56.764 lembar berupa pecahan Rp 50.000, dan 5.033 lembar berupa uang rupiah palsu pecahan Rp 20.000.

Semakin kecil nominal uang palsu, semakin sedikit jumlahnya. Pecahan Rp 10.000 sebanyak 3.553 lembar, pecahan Rp 5.000 sebanyak 2.460 lembar, pecahan Rp 2.000 sebanyak 19 lembar, dan pecahan Rp 1.000 sebanyak 3 lembar.

Jelas bukan, kenapa semakin besar nominalnya, pengamannya juga semakin lengkap? Pasalnya, pemalsu lebih banyak menyasar uang bernominal besar.

Dengan kegiatan ekonomi yang meningkat menjelang pemilihan umum seperti saat ini, apakah ada kecenderungan jumlah uang palsu yang beredar meningkat?

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menyatakan, secara umum uang palsu rupiah yang ditemukan di Indonesia 8-11 lembar per 1 juta lembar uang asli.

Menjelang pemilu, apalagi menjelang hari raya Lebaran, jumlah uang beredar cenderung meningkat. Dengan demikian, jumlah uang palsu yang beredar juga cenderung bertambah. Meskipun, lagi-lagi secara keseluruhan, rasionya tetap sama.

BI selalu mewaspadai kemungkinan beredarnya uang palsu ini. Untuk itu, BI juga selalu mengingatkan masyarakat perihal pentingnya cara sederhana memastikan keaslian uang rupiah, berupa dilihat, diraba, dan diterawang itu.

Masyarakat yang menemukan uang palsu diminta melaporkan ke kantor Bank Indonesia, bank, atau kantor polisi terdekat. Bahkan, jika mencurigai uang yang diterimanya palsu, masyarakat juga bisa melaporkannya kepada BI agar bisa dianalisis keasliannya. Meskipun, BI mengakui, masyarakat masih ada yang enggan melaporkan adanya uang palsu karena bank tidak akan mengganti uang itu.

Namun, jangan digunakan atau dibelanjakan. Bisa kena hukum pidana karena ikut menyebarkan uang palsu.

Mari kenali uang rupiah. (DEWI INDRIASTUTI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com