Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Ponsel Impor Kena PPnBM

Kompas.com - 08/04/2014, 08:16 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Gerah dengan impor telepon seluler (ponsel) yang semakin merajalela, kemarin, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan sepakat untuk mengusulkan semua produk ponsel impor akan dikenai pajak barang mewah (PPnBM).

Ini sungguh mengejutkan. Soalnya, pemerintah memang pernah melontarkan wacana PPnBM 20 persen untuk produk ponsel di atas harga Rp 5 juta. Namun kini, "Yang di atas Rp 5 juta dan di bawahnya juga bisa. Pokoknya, handphone itu digolongkan barang mewah," ujar M Lutfi, Menteri Perdagangan, Senin (7/4/2014).

Kini, pemerintah masih membahas PPnBM ponsel ini. MS Hidayat, Menteri Perindustrian, menargetkan, pembahasan tentang besaran pungutan dan penerapan PPnBM ponsel akan tuntas sebelum pergantian kabinet baru. Dia setuju ponsel impor dikenai pajak barang mewah.

Alasannya, "Kami ingin mendorong produsen lokal," tambahnya. Terang saja rencana ini mengundang pro-kontra di kalangan pengusaha. Mereka mempertanyakan batasan harga ponsel yang terkena pajak karena tidak semua ponsel tergolong barang mewah.

"Coba tengok sopir Anda, office boy. Mereka punya handphone. Apa itu barang mewah?" tanya Djatmiko Wardoyo, Direktur Pemasaran dan Komunikasi PT Erajaya Swasembada Tbk. Di sisi lain, pungutan PPnBM ponsel ini akan mengerek semua jenis ponsel.

Maklum, saat ini Indonesia masih mengimpor 95 persen ponsel dari berbagai merek. "Importir dan distributor kan profit oriented. Jadi mau tidak mau (biaya) dibebankan ke konsumen," ujar Djatmiko.

Jika pemerintah bersikeras memberlakukan kebijakan itu, Djatmiko bilang, alih-alih menekan volume impor, ponsel ilegal justru bakal membanjir ke pasar domestik. "Yang ilegal bebas pajak dan harganya bisa lebih murah," terang Djatmiko.

Sebaliknya, produsen ponsel lokal sumringah. Santo Kadarusman, Public Relation and Marketing Event Manager PT Hartono Istana Teknologi, menyambut baik rencana PPnBM ini. "Kebijakan ini akan menghidupkan pabrikan ponsel lokal," tuturnya.

Santo juga tidak khawatir dengan pemberlakuan PPnBM merata untuk semua produk ponsel. Seandainya kebijakan tersebut diterapkan, perusahaan yang memproduksi ponsel merek Polytron ini akan menaikkan harga.

Saat ini Polytron mempunyai pabrik perakitan ponsel di Kudus, Jawa Tengah. Total kapasitas produksi saat ini mencapai 30.000 unit ponsel sebulan. Perusahaan ini berencana menggenjot produksi ponsel sebanyak 100.000 unit sebulan. (Benediktus Krisna Yogatama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com