Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pasangan Capres-Cawapres Idola Pasar

Kompas.com - 11/04/2014, 08:06 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com --
Pasar saham agaknya sudah telanjur jatuh hati dengan sosok Joko Widodo (Jokowi). Itu sebabnya, begitu langkah Jokowi menuju RI-1 bakal terjal, pasar saham mengamuk habis-habisan.

Kemarin, pasar saham jatuh dalam sekitar 155,67 poin atau 3,16 persen menjadi 4.765,73. Ini adalah hukuman pasar terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang gagal memenuhi ambang batas perolehan suara pencalonan presiden (presidential threshold).

Kegagalan partai berlambang banteng moncong putih itu dinilai pasar bakal menyulitkan Jokowi. "Pasar membutuhkan perubahan dan Jokowi bisa menjadi alternatif," kata Norico Gaman, Kepala Riset BNI Securities, kemarin.

Dus, jalan koalisi harus ditempuh, termasuk untuk menentukan pasangan calon wakil presidennya. Persoalannya, penjajakan koalisi bisa berlangsung lama dan alot. Inilah yang dianggap pasar sebagai ketidakpastian baru yang dibenci pasar.

Nah, soal calon pasangan ideal bagi Jokowi, Norico menyatakan, Jokowi membutuhkan wakil yang berkarakter tegas dan bertipe eksekutor, khususnya untuk urusan birokrasi. Tidak peduli datang dari kalangan sipil atau militer, tetapi yang jelas, dia melihat, Jokowi akan lebih optimal performanya apabila memiliki pasangan yang tegas.

"Sejauh ini tidak ada kandidat lain yang memiliki karakter seperti itu kecuali Prabowo Subianto," tandasnya. Alhasil, pasangan Jokowi-Prabowo termasuk ide yang ideal.

Setali tiga uang, Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, menyatakan bahwa Jokowi memang menjadi pilihan favorit pelaku pasar. Pelaku pasar menilai Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai sosok yang baru, bisa membawa perubahan, sigap bekerja, dan jauh dari citra negatif. Hanya, Jokowi harus didampingi sosok wakil presiden yang tegas. Ia pun sependapat dengan Norico bahwa duet Jokowi-Prabowo cukup ideal di mata pasar.

"Bisa dibilang pasangan tersebut sama Jokowi-Ahok jilid kedua," kata dia. Persoalannya, apakah Prabowo rela menjadi calon wakil presiden Jokowi? Begitu pula dengan PDI-P yang belum tentu merelakan posisi calon RI-1 diserahkan kepada Prabowo.

Namun, pengamat pasar modal Arman Boy Manullang melihat, pasar cenderung tidak menyenangi sosok Prabowo dan Aburizal Bakrie sebagai kandidat presiden. Pasalnya, Prabowo telah memberi pernyataan yang seakan-akan menunjukkan anti-asing dan tidak pro-pasar modal.

Pasar juga cenderung memiliki sentimen negatif terhadap Aburizal. Ini dikarenakan historis sepak terjangnya mengelola perusahaan serta track record sejumlah emiten saham yang berada di bawah kendali Grup Bakrie. Oleh karena itu, kata Arman, Jokowi menjadi pilihan ideal pelaku pasar.

Dia melihat, pasangan yang paling tepat mendampingi Jokowi adalah Jusuf Kalla atau Gita Wirjawan. Duet Jokowi-JK, lanjut Arman, bisa lebih fokus mengembangkan sektor riil di Tanah Air. Apabila Jokowi-Gita bersanding, duet ini akan memberikan angin segar bagi iklim investasi.

Selain itu, makro ekonomi pun akan turut menjadi perhatian pasangan tersebut. Kepala Riset Bahana Securities Harry Su justru menilai, sosok calon wakil presiden tidak begitu dominan memengaruhi pasar.

Yang penting, Jokowi bisa melenggang bertarung ke kursi presiden. "Selain Jokowi, pasar akan turun," imbuh Harry.

Senada, Setiawan Efendi, analis Phintraco Securities, juga menilai, ketimbang calon presiden lain, Jokowi merupakan pilihan paling diterima pasar.

"Pendampingnya kemungkinan yang tepat adalah Dahlan Iskan," ujar Setiawan. Dia menilai, kedua sosok tersebut tidak memiliki sejarah buruk. Terlebih lagi, lanjut dia, sosok Jokowi dan Dahlan terkenal gesit dan cepat mengambil keputusan. (Dityasa H Forddanta, Annisa Aninditya Wibawa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com