Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelas Menengah Tumbuh Pesat, Kredit Perbankan Melaju

Kompas.com - 14/04/2014, 14:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Golongan masyarakat kelas menengah (middle class) di Indonesia semakin tumbuh pesat. Selain berdampak kepada peningkatan konsumsi, pertumbuhan golongan masyarakat ini juga berdampak kepada industri dan layanan jasa keuangan, khususnya perbankan.

Ekonom Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Aviliani mengatakan, saat ini jumlah golongan masyarakat kelas menengah Indonesia mencapai 50 juta orang. Ke depan, tren peningkatan jumlah golongan masyarakat menengah akan terus berlanjut.

"Kelas menengah meningkat, sehingga pertumbuhan kredit perbankan juga lebih cepat. Pertumbuhan kredit lebih cepat dari pertumbuhan dana, ini harus disadari," kata Aviliani di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta (14/4/2014).

Dengan peningkatan jumlah masyarakat menengah, imbuh Aviliani, akan berdampak pada lebih banyak inevestasi dibandingkan konsumsi. Oleh karena itu, lembaga keuangan harus melakukan inovasi dan kreasi agar konsumen tak berpaling ke produk lembaga keuangan lain.

"Produk lembaga keuangan harus lebih banyak, kalau tidak orang akan mencari pilihan lain. Produk link nanti akan terwujud tidak hanya antara asuransi dan bank, tapi juga yang lain. Tahun 2020 saving dan investasi masyarakat akan lebih tinggi. Ini tuntutan pertumbuhan kelas menengah," jelas Aviliani.

Dengan semakin meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah, Aviliani memandang mereka akan cenderung menyimpan portofolio bukan di perbankan. Industri keuangan non bank (IKNB) dinilai akan menjadi pilihan menarik.

"Mereka menyimpan portofolio bukan di bank. Bank akan berkurang dan lembaga non bank akan meningkat. Di negara maju kan begitu, pasar modal meningkat. Pendidikan di IKNB perlu diperluas di masyarakat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com