Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Perbankan Indonesia Raup Laba Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 14/04/2014, 18:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan masih menjadi sektor utama penopang pertumbuhan industri keuangan Indonesia, dan mencatat laba tertinggi di dunia.

"Sekarang saja BRI (Bank Rakyat Indonesia) profit 2013 sebesar Rp 21 triliun, itu yang tertinggi. Bank Mandiri Rp 18 triliun dan BCA Rp 14 triliun. Kalau dibandingkan dengan domestik, tidak ada yang lebih tinggi," kata Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Agustinus Prasetiantoko Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (14/4/2014).

Perolehan laba perbankan Indonesia yang sangat besar tersebut, lanjut Pras, menunjukkan profitabilitas. Di kawasan Asia Tenggara pun menurutnya tidak ada perbankan dari negara lain yang mengantongi laba sebesar itu.

Menurut Pras, setidaknya terdapat dua faktor yang mempengaruhi besarnya laba perbankan Indonesia tersebut. Pertama, net interest margin (NIM) alias marjin bunga bersih perbankan Indonesia cenderung besar. Per Agustus 2013 saja, NIM industri perbankan Indonesia mencapai 5,46 persen.

"Tidak ada negara yang NIM-nya lebih besar dari Indonesia. Itu jelas menunjukkan profit yang besar," ujar Pras.

Faktor kedua adalah potensi pasar Indonesia masih sangat besar untuk dapat disasar sektor perbankan. Sementara itu, penetrasi perbankan di Indonesia hanya mencapai kira-kira 30 persen.

"Apalagi kalau menyasar di kredit mikro. Itu NIM-nya bisa 12 sampai 13 persen. Kenapa sampai begitu tinggi? Karena tidak ada kompetisi. Jadi bagi micro banking isunya askes. Asal ada pasti diambil meskipun mahal," papar Pras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com