Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konglomerasi Bank Menjaga Permodalan

Kompas.com - 25/04/2014, 06:54 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Mata Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serius mengawasi permodalan konglomerasi lembaga keuangan. Komando terbaru OJK, konglomerasi lembaga keuangan wajib memiliki rasio permodalan (CAR) di atas 15 persen atau di kisaran 15 persen-20 persen.
Kendati aturan CAR itu masih bersifat kajian awal, para konglomerat keuangan sudah siap-siap berbenah. Misalnya, tiga konglomerasi bank yang dihubungi KONTAN.

Mereka adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA) dan Bank Permata. Ketiga bank kakap ini berkomitmen menjaga rasio permodalan di atas 15 persen. Salah satu cara yang ditempuh untuk mempertahankan modal adalah menjaga rata-rata pertumbuhan kredit di kisaran 15 persen-17 persen.

Roy Arman Afrandy, Wakil Direktur Utama Bank Permata, mengatakan, pihaknya bakal tengah mengkaji dua aksi korporasi guna memperkuat modal. Yakni, penerbitan obligasi subordinasi (subdebt) dan penerbitkan saham terbatas (right issue) pada semester II-2014 mendatang.

Lewat dua aksi pengumpulan dana segar itu, Permata berharap bisa menjaga CAR sebesar 14 persen-15 persen. "Rasio permodalan sebesar itu mampu menjaga pertumbuhan kredit di atas 17 persen dan dukungan untuk anak usaha," kata Roy, kemarin.

Strategi permodalan

Misalnya, jika modal tergerus di akhir semester I, Permata bakal melangsungkan aksi pencairan dana lewat subdebt dan right issue. Opsi lain, merevisi pertumbuhan kredit menjadi di bawah 19 persen. Opsi lain untuk memupuk modal adalah menyetor sebagian laba ke modal dan meningkatkan volume kredit untuk meningkatkan bunga.

Rabu (23/4/2014), Permata menyisihkan pendapatan laba sebesar Rp 1,52 triliun ke pos modal, dari total perolehan laba Rp 1,73 triliun di sepanjang tahun 2013.

Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI, mengatakan pihaknya terus memperkuat modal untuk mengantisipasi aturan permodalan konglomerasi keuangan. Di akhir kuartal I-2014, rasio permodalan BRI naik menjadi 18,27 persen.

Padahal, permodalan BRI di periode sama pada tahun 2013 adalah 17,91 persen. BRI berencana mengokohkan CAR lewat laba sebesar Rp 5,9 triliun per kuartal I-2014. "Kami akan menyetor sebagian laba untuk modal," ucap Baequni.

Jahja Setiadmadja, Presiden Direktur BCA, menilai rasio CAR BCA sebesar 17 persen cukup menjadi pondasi bagi pertumbuhan bisnis seluruh anak usaha. Strategi BCA adalah anak usaha yang merugi tidak serta merta menerima suntikan modal. "BCA memantau pertumbuhan anak usaha, supaya jangan tiba-tiba anak usaha kolaps, tanpa induk usaha mengantisipasi," kata Jahja.(Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com