Direktur Keuangan Kalla Group Imelda Jusuf Kalla mengatakan, pabrik cokelat yang berlokasi di Jalan Poros Bandara, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, tersebut diharapkan mampu menghasilkan pengolahan hingga 35.000 ton per tahun.
Dipilihnya Sulawesi Tenggara menurut Imelda berdasarkan pertimbangan produksi kakao di daerah tersebut yang cukup besar.
Dikatakannya untuk bahan baku, 80 persen kontribusi masih dari Sulawesi Tenggara seperti Kolaka, dan sisanya dari beberapa daerah seperti Sulsel.
Di bawah kelola perusahaan PT Kalla Kakao Industri, pabrik ini akan mengelola biji cokelat menjadi bubuk cokelat, cokelat cair, dan butter.
"Untuk produksi kami lebih pada pasar ekspor dengan membidik negara-negara seperti Tiongkok, India, Australia, hingga Timur Tengah," jelasnya.
Dalam proyek ini, Kalla Group menggandeng bank CIMB Niaga sebagai mitra pembiayaan dengan komitmen investasi Rp 350 miliar.
Dari sisi kualitas ia menyebutkan bahwa mesin-mesin yang digunakan untuk pengolahan didatangkan khusus dari Jerman dengan lisensi terbaik standar internasional.
Guna mendukung operasional pabrik, dihadirkan pula gudang penampungan biji kakao berkapasitas 1.500 ton. (Hajrah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.