Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Pemerintah Semester I Bakal Lampaui Target

Kompas.com - 01/05/2014, 14:19 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pemerintah ternyata sangat agresif dalam menerbitkan Surat Berharga Negara tahun ini. Memang, tahun ini pemerintah menerapkan strategi front loading atau mengebut pembiayaan di awal tahun.

Hanya, dalam realisasinya strategi front loading yang dilakukan telah melebihi target yang dibuat pemerintah sendiri. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Robert Pakpahan mengatakan, hingga tanggal 29 April 2014, realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sudah mencapai 205,4 triliun.

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 menetapkan target penerbitan SBN bruto mencapai 360 triliun. Artinya, realisasi penerbitan SBN hingga bulan April 2014 ini sudah mencapai 55,45 persen. Padahal, masih ada waktu dua bulan lagi sebelum semester pertama berakhir.

Robert bilang dirinya akan kembali menerbitkan SBN dalam semester pertama ini. Namun, berapa nilai dan kapan waktu pastinya, Robert enggan menjelaskan. “Kalau melihat realisasi hingga akhir April ini, mungkin realisasi akan lewat dari 60 persen,” kata Robert, Rabu (30/4/2014) di Jakarta.

Tingginya realisasi SBN yang diterbitkan itu juga merupakan antisipasi pemerintah terhadap kemungkinan defisit APBN yang melebar. Robert bilang, jika defisit melebar dari target, maka pemerintah masih punya ruang untuk memperbesar pembiayaan.

Hanya, hal itu tergantung pembahasan APBN perubahan tahun 2014 nanti. Jika ada revisi dari sisi penerimaan dan belanja negara, maka akan berdampak pula terhadap pembiayaan. “Pembiayaan akan disesuaikan dengan defisitnya nanti,” ujarnya. (Asep Munazat Zatnika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com