OJK Dorong Pemanfaatan Pasar Modal untuk Pengembangan Infrastruktur

Wakil Kepala Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rahmat Waluyanto mengatakan, pasar modal yang kuat dan dalam merupakan sumber yang kuat untuk pembiayaan dalam jangka panjang. Untuk itu, pasar modal harus dijaga stabilitasnya dengan meningkatkan partisipasi investor lokal.

"Saat ini investor asing ada 60 persen di pasar saham dan 33 persen di pasar obligasi negara. Jadi bagaimana kemudian misalnya untuk kebutuhan pendanaan sektor swasta maupun publik itu betul-betul mengandalkan dari pasar modal domestik," ujar dia, Senin (5/5/2014).

Untuk itu, penguatan basis investor domestikmenjadi salah satu upaya memperkuat pasar modal Indonesia. Upaya lain adalah membangun infrastruktur, perdagangan, dan mendorong diversifikasi berbagai instrumen pasar modal, instrumen investasi, termasuk instrumen manajemen risiko.

"Yang paling penting adalah bagaimana investor asing itu diberikan ruang. Kita tetap akan memberlakukan kebijakan market friendly, meskipun kita memprioritaskan pengembangan pasar domestik dengan lebih memperbesar porsi investor lokal," papar Rahmat.

Bagaimanapun, perkembangan pasar modal sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Perkembangan pasar modal sangat esensial untuk pertumbuhan ekonomi. Pasar modal bisa juga menjadi tantangan. Bila tidak dikelola dengan baik, maka pasar akan vulnerable, volatil, dan disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab," kata Rahmat.