Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Industri Keuangan Non Bank Syariah Capai Rp 44,29 Triliun

Kompas.com - 09/05/2014, 18:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan total aset industri keuangan non bank (IKNB) syariah turun menjadi Rp 44,29 triliun pada kuartal I 2014. Pada kuartal I tahun 2013, total aset IKNB syariah mencapai Rp 44,89 triliun.

"Penurunan ini dipicu oleh kebijakan loan to value (LTV), terutama didorong oleh penurunan aset perusahaan pembiayaan. Tahun 2012-2013 sempat ada peningkatan tajam. Saat ini sudah kembali normal," ujar Direktur IKNB Syariah OJK Mochammad Muchlasin di Jakarta, Jumat (9/5/2014).

Dia menjelaskan, porsi terbesar dari total aset IKNB syariah pada kuartal I 2014 masih didominasi perusahaan pembiayaan yang mencapai Rp 23,92 triliun. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada akhir 2013 yang mencapai Rp 24,64 triliun.

Adapun total aset industri asuransi syariah pada kuartal I-2014 sebesar Rp 16,64 triliun. Padahal, pada akhir tahun 2013 tercatat senilai Rp 16,66 triliun. Total aset asuransi jiwa pada kuartal I mencapai Rp 12,79 triliun, asuransi umum dan kerugian sebesar Rp 3,11 triliun serta reasuransi Rp 738 miliar.

Sementara itu, total aset perusahaan penjaminan syariah pada kuartal I-2014 tercatat sebesar Rp 106 miliar, meningkat dibandingkan posisi akhir tahun 2013 sebesar Rp 103 miliar. Adapun total aset perusahaan modal ventura syariah mencapai Rp 319 miliar, meningkat dari kuartal sebelumnya yang mencapai Rp 311 miliar.

Perusahaan pegadaian syariah menyumbang total aset sebesar Rp 3,31 triliun pada kuartal I 2014. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan pada kuartal IV 2013 yang sebesar Rp3,18 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com