Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia Catat Surplus Rp 37 Triliun

Kompas.com - 23/05/2014, 11:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) sepanjang 2013 mencatat surplus secara cukup signifikan. Bahkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan predikat "wajar tanpa pengecualian" bagi laporan keuangan bank sentral tahun lalu.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, surplus terjadi karena kondisi perekonomian yang memungkinkan terjadinya surplus akibat. Hal itu diklaim sebagai hasil dari kebijakan yang diambil BI.

"Operasional BI membuat kondisi misalnya defisit, memang harus begitu. Tugas kami adalah menjaga stabilitas. Kondisi ekonomi dan makro dan indikator-indikator, membuat perjalanan kami tahun 2013 menghasilkan surplus Rp 37,4 triliun. Itu cukup signifikan," kata Tirta di Jakarta, Jumat (23/5/2014).

Tirta menjelaskan surplus laporan keuangan bank sentral disebabkan beban pengelolaan moneter yang mengalami sedikit penurunan. Sebelumnya pada tahun 2009 hingga 2011, laporan keuangan BI selalu tercatat defisit.

"Pada tahun 2009, defisit Rp 1 triliun, 2010 defisit Rp 21 triliun dan 2011 defisit Rp 25 triliun. Tapi itulah tugas BI yang dilaksanakan, sehingga kadang kita defisit. Indikator ekonomi yang menjadikan seperti itu," ujar Tirta.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Departemen Keuangan Internal BI Ahmad Hidayat mengungkapkan anggaran operasional BI selalu diawasi dan harus disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), BPK, dan Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI).

"Ini merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas kita ke publik," kata diaSecara fiskal masih rugi sehingga belum bayar pajak. Tahun ini kita bayar pajak Rp 601 miliar. BI merupakan sedikit dari bank sentral di dunia yang bayar pajak," ujar Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com