Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Makin Ketat, Bank BUMN Didorong Percepat Konsolidasi

Kompas.com - 23/05/2014, 14:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Likuiditas ketat yang kini dihadapi oleh sejumlah bank bisa diselesaikan dengan memangkas jumlah bank dan mendorong terjadinya konsolidasi. Apalagi sesuai  Arsitektur Perbankan Indonesia (API), jumlah bank yang kini sebanyak 120 bank akan dipangkas menjadi hanya 80 bank.

Pengamat ekonomi dan pasar modal Yanuar Rizky menilai, melalui konsolidasi, perbankan Indonesia akan menjadi lebih kuat. Sejauh ini, perbankan Indonesia sedang menghadapi persaingan yang sangat ketat untuk mendapatkan pendanaan.

Akibat tingkat suku bunga tinggi saat ini, banyak bank yang tidak mampu bersaing dengan bank-bank besar yang didukung dengan SDM, sistem teknologi dan jaringan yang sangat besar.

"Ketatnya likuditas ini akan membuat ruang pertumbuhan kredit perbankan menjadi berkurang. Solusi terbaik  adalah konsolidasi perbankan dan Bank BUMN harus menjadi lokomotifnya. Kita butuh Bank BUMN yang kuat untuk menopang pertumbuhan ekonomi agar tetap solid dalam berbagai situasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (23/5/2014).  

Ketatnya likuiditas perbankan, ujarnya, tecermin dari tingginya rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) perbankan Indonesia.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2014 tingkat LDR bank konvensional yang mencapai 91,17 persen, meningkat tajam dibandingkan periode sama 2013 sebesar 84,93 persen. Bank Indonesia membatasi ratio LDR maksimal 92 persen.

Salah satunya bank yang LDR-nya terlalu tinggi adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk, di mana rasionya mencapai 102 persen di kuartal I-2014 lalu. Selain harus menghadapi likuiditas ketat, BTN juga diharapkan pada kualitas kredit yang memburuk.

Marolop Alberth Nainggolan, Pengajar Universitas 17 Agustus Jakarta menambahkan, bank-bank BUMN memiliki peran strategis dalam mendorong perekonomian nasional, karenanya harus kuat, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Konsolidasi Bank BUMN merupakan kunci bagi penguatan sistem perbankan nasional. Langkah ini akan menguntungkan pemerintah, baik untuk membiayai perekonomian maupun bersaing dengan bank-bank asing yang juga sudah melakukan konsolidasi lebih cepat," katanya.

Marolop menambahkan, akuisisi Bank BTN oleh Mandiri merupakan salah satu agenda penting pemerintah yang seharusnya menjadi prioritas.

Bertahun-tahun BTN berjuang untuk menjalankan fungsinya menjadi bank perumahan guna mendukung program pemerintah. Namun, akibat likuiditas yang semakin terbatas, peran BTN dalam menopang pembiayaan perumahan masih sangat kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com