Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baht Paling "Moncer", Rupiah Paling Terpuruk

Kompas.com - 08/06/2014, 11:51 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Mata uang Thailand, baht, menjadi mata uang Asia yang paling bersinar dalam sepekan terakhir ini. Sementara mata uang Indonesia, rupiah justru terpuruk paling dalam.

Mengutip data Bloomberg, pada periode pekan yang berakhir 6 Juni, baht terapresiasi sebesar 0,9 persen menjadi 32,558 per dollar AS. Ini merupakan penguatan mingguan terbesar sejak Februari lalu.

Penguatan baht terkait dengan diambilalihnya pemerintahan Thailand oleh junta militer yang berjanji akan meningkatkan anggaran belanja untuk mengerek perekonomian.

"Persepsi bahwa pemerintahan Thailand yang baru memberikan stabilitas dan memperbaiki kondisi pertumbuhan ekonomi Thailand. Selain itu program stimulus Bank Sentral Eropa (ECB) menjadi sentimen positif bagi mata uang yang memberikan yield tinggi seperti mata uang Asia," urai Dariusz Kowalczyk, strategist Credit Agricole CIB.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, ECB memutuskan untuk memangkas tingkat suku bunga deposito di bawah nol. Hal itu diumumkan oleh Presiden ECB Mario Draghi pada hari ini (5/6/2014).

Berdasarkan keterangan resmi ECB, bank sentral Eropa menurunkan tingkat suku bunga deposito menjadi minus 0,10 persen dari sebelumnya nol. Kebijakan ini menjadi kebijakan institusi dunia pertama di mana bank sentral utama global menerapkan suku bunga deposito negatif. Selain itu, ECB juga memangkas tingkat suku bunga acuan menjadi 0,15 persen dari sebelumnya 0,25 persen.

Sementara itu, peso Filipina menguat 0,2 persen menjadi 43,65 dan ringgit Malaysia bergerak flat di level 3,2122. Sedangkan rupiah Indonesia mencatat pelemahan terbesar sebesar 1,4 persen menjadi 11.835.

Rupiah mencatatkan penurunan mingguan untuk yang ketiga kalinya setelah data Badan Pusat Statistik menunjukkan peningkatan defisit neraca perdagangan pada April.

Untuk diketahui, serangkaian data ekonomi Indonesia menunjukkan hasil yang negatif. Di antaranya, data neraca perdagangan bulan April 2014 yang defisit 1,97 miliar dollar AS. Rilis neraca perdagangan ini meleset dari perkiraan surplus sebesar 0,22 miliar dollar AS. Selain itu, pertumbuhan ekspor year on year (yoy) juga tercatat minus 3,16 dollar AS. Angka ini di bawah ekspektasi sebesar 3,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com