Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Konsolidasi Bank Jangan Tunggu Krisis

Kompas.com - 09/06/2014, 19:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah perbankan di Indonesia saat ini cukup banyak dibandingkan negara-negara di kawasan, yakni 120 bank, dan mendesak untuk dikonsolidasikan guna memperkuat sektor perbankan Tanah Air.

Menurut Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Destry Damayanti, konsolidasi perbankan diperlukan untuk mempersiapkan perbankan domestik menghadapi pasar bebas perbankan ASEAN atau ASEAN Banking Integration Framework pada tahun 2020 mendatang.

"Konsolidasi bank sangat penting. Bank apapun. Konsolidasi perbankan di Indonesia cenderung lambat," kata Destry dalam acara Paparan Macroeconomic Outlook Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas, Senin (9/6/2014).

Destry mengungkapkan, saat ini dari total 120 bank, setidaknya 100 bank berada pada kategori BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) I dan II. Artinya sebagian besar bank di dalam negeri hanya memiliki modal antara Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun.

"Jumlah bank kita terlalu banyak. 10 bank besar menguasai pasar sekitar 60 sampai 70 persen, kan itu segmented sekali. Masak kita konsolidasi bank harus ada krisis dulu?" jelas Destry.

Bank-bank besar di Indonesia boleh saja berbangga dengan memiliki aset yang besar, tapi aset tersebut tak sebanding dibandingkan dengan bank-bank di kawasan ASEAN yang memiliki aset lebih besar.

"Ini tantangan kita yang berat, ini menjadi perhatian untuk Indonesia. Apalagi kita akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN," ucap Destry.

Sebagai contoh, bila bank besar seperti Bank Mandiri dan Bank BRI dijadikan satu, jumlah asetnya masih kalah besar dibandingkan dengan aset Bank DBS dan OCBC asal Singapura. Begitu pula jika dibandingkan dengan Maybank dan CIMB asal Malaysia.

Berdasarkan data Merill Lynch dan Bloomberg, pada tahun 2000 hingga 2013, jumlah bank di Indonesia hanya menciut dari 151 bank menjadi 120 bank. Sementara itu, pada periode 1990 hingga 2013 jumlah bank di Singapura menciut dari 13 bank menjadi 3 bank saja. Di Singapura, pada tahun 2002 hingga 2013 jumlah bank menciut dari 35 menjadi 8 bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com