Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Pelayaran Masih Bingung soal "Tol Laut" Jokowi

Kompas.com - 18/06/2014, 08:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Konsep tol laut yang diusung calon presiden Joko Widodo, sebagai pembangunan konektivitas dinilai masih belum jelas. Ketua Umum Indonesia National Shipowner’s Association (INSA), Carmelita Hartoto pun memahami tol laut Jokowi baru sebatas pembangunan kapal 3.000 TEUs.

“Yang dimaksud tol laut apa, saya juga belum tahu yang dimaksud Pak Jokowi. Jadi saya juga belum tahu apa yang dimaksud Pak Jokowi tol laut karena yang disampaikan baru separuh-separuh,” ujar Carmelita ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa malam (17/6/2014).

“Misalnya bicara tentang kapal 3.000 TEUs dari barat ke timur setiap hari, katanya begitu. Sementara kapal kita ini adanya paling besar 1.700 TEUs itu baliknya kosong,” katanya lagi.

Atas dasar pengalamannya itu, dia bilang sebaiknya yang pertama dikerjakan oleh pemerintahan mendatang adalah pembangunan infrastuktur seperti penambahan pelabuhan,tidak hanya pelabuhan BUMN, tapi juga swasta. Selain itu, perlu dipikirkan juga pembangunan industri di kawasan timur.

“Industri itu sekarang itu adanya di barat. Nah kita harus pelan-pelan bangun industri di timur. Sehingga ketimpangan barang yang ada di barat dan di timur itu pelan-peran turun. Kalau bicara memasang kapal 3.000 TEUs, itu kebesaran. Apa barang yang mau dibawa pulang? Saya mau tahu yang dimaksud Pak Jokowi tol laut itu apa,” katanya.

Selain itu, Waketum Kadin Bidang Logistik itu juga menyampaikan perlu dibangun pula industri galangan kapal di wilayah timur Indonesia. “Sehingga kalau ada kerusakan kapal bisa dibenahi di sebelah sana, tidak harus dibenahi di Jawa,” ujarnya.

Dengan membangun industri di timur, soal besarnya kapal itu dengan sendirinya akan mengikuti perkembangan barang. “Kalau perusahaan pelayaran prinsipnya ikutin aja, ship follow the trade, bukan trade follow the ship. Jadi berapa jumlah barang yang ada nanti besaran kapal akan mengikuti,” katanya. (Baca juga: Dari Mana Sumber Dana Jokowi Bangun Tol Laut?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Libur 'Long Weekend', KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Jelang Libur "Long Weekend", KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Whats New
Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Whats New
BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

Whats New
Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Whats New
BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Spend Smart
Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan 'Orang' Prabowo

Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan "Orang" Prabowo

Whats New
Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Whats New
IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

Whats New
Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Whats New
Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com