Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha: Jawaban Jokowi soal WTO Sudah Tepat

Kompas.com - 23/06/2014, 08:24 WIB
Stefanus Osa Triyatna

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Franky Sibarani menyatakan apresiasinya atas jawaban Capres Jokowi terkait WTO yang menekankan kepada peningkatan daya saing produk Indonesia sehingga kompetitif dengan produk negara lainnya.

Hal tersebut dikatakan Franky di Jakarta, Senin (23/6/2014) menanggapi debat capres tentang politik internasional dan ketahanan nasional, yang digelar di Jakarta Minggu malam (22/6/2014).

Menurut Franky, hanya dengan cara itulah, Indonesia dapat bersaing dengan negara lain dalam perdagangan global. “Indonesia tidak mungkin lagi mundur dari WTO, sehingga tepat sekali Pak Jokowi mengatakan kita akan  mendapat manfaat dari WTO asal daya saing produk Indonesia cukup tinggi. WTO memungkinkan produk Indonesia ke pasar global,” kata Franky.

Dalam debat, Jokowi mendapat pertanyaan dari Prabowo tentang nilai positif dan negatif Indonesia masuk dalam organisasi perdagangan dunia WTO. Jokowi menjawab permasalahan utama terkait keikutsertaan Indonesia dalam WTO adalah daya saing produk Indonesia yang lemah dan kompetitif.

Franky menambahkan, posisi Jokowi terhadap WTO  seperti yang disampaikan dalam debat capres, memberi keyakinan terhadap pengusaha bahwa Jokowi akan mampu membawa Indonesia bersaing dalam perdagangan dunia.

Dia menyatakan, Indonesia saat ini memasuki berbagai kerjasama perdagangan, baik global, regional maupun bilateral. Jawaban Jokowi yang memfokuskan peningkatan daya saing diyakini dapat mengarahkan fokus pemerintah untuk membantu industri nasional.

“Jawaban Pak Jokowi meyakinkan kita bahwa berbagai kerjasama perdagangan yang diikuti Indonesia, ACFTA, MEA dan sebagainya, tidak perlu lagi dijadikan polemik, melainkan harus dihadapi agar Indonesia dapat memperoleh manfaat berupa surplus perdagangan. Pemerintah memang perlu berfokus untuk meningkatkan daya saing industri nasional,” tambah Franky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com