Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bank Mandiri Semester I Tumbuh di Atas 10 Persen

Kompas.com - 01/07/2014, 14:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin menyatakan performa perseroan pada semester I-2014 dinilai cukup baik. Laba pun mengalami pertumbuhan signifikan sepanjang paruh pertama tahun ini.

"Angka profit masih terjaga karena cost-nya masih di bawah. Pertumbuhan keuntungan di atas 10 persen," kata Budi ketika ditemui di Mabes Polri, Selasa (1/7/2014).

Adapun dari sisi kredit, Budi mengungkapkan pada semester I-2014 cukup lancar. Akan tetapi, lanjut dia, dana untuk menyalurkan kredit cenderung kurang lancar, sehingga, pertumbuhan kredit cenderung sedikit melambat. Meskipun demikian, rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) masih terjaga dengan baik.

"Agak lancar, cuma dananya kurang lancar. Jadi kredit diperlambat sedikit. Pertumbuhan kredit di sekitar 17 persen. Kalau dari pertumbuhan memang banyak mengalir ke mikro dan ritel. Banyak di sana," jelas Budi.

Sekedar informasi, pada semester I-2013 Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp 8,3 triliun, tumbuh 16 persen dari periode yang sama tahun lalu. Dengan mengacu pada angka tersebut, laba bersih per Juni 2014 minimal Rp 9,13 triliun.

Saat itu, Budi menjelaskan laba yang diperoleh tidak lepas dari kegiatan penyaluran kredit yang dilakukan perseroan. Adapun sepanjang tahun 2013, perseroan meraup laba sebesar Rp 18,204. Angka ini tumbuh 17,4 persen dibandingkan periode sama tahun 2012 sebesar Rp 15,5 triliun.

Selain pertumbuhan kredit, laju kenaikan laba juga ditopang pertumbuhan fee based income sebesar 18,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com