Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi di Bengkulu Tinggi, Tapi Kemiskinan Juga Besar

Kompas.com - 03/07/2014, 23:57 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com - Pemprov Bengkulu mengemukakan pertumbuhan di daerah itu cukup tinggi 7,83 persen di atas rata-rata nasional namun kemiskinan juga ikut tinggi mencapai 17 persen.

Asisten II Pemprov Bengkulu Edi Waluyo menduga ada segelintir kelompok yang menikmati pertumbuhan ekonomi tersebut. Namun dia tak membeberkan lebih spesifik kelompok yang dimaksud tersebut.

"Pertumbuhan ekonomi di Bengkulu selalu diatas tujuh persen namun anehnya kemiskinan juga tinggi bisa jadi ini dikuasai oleh segelintri orang saja," kata Edi Waluyo saat berdiskusi dalam forum koordinasi eknonomi dan keuangan regional Bengkulu di Bank Indonesia Bengkulu, Kamis (3/7/2014).

Ia juga membeberkan bahwa sepanjang tiga tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Bengkulu berada pada 6,96 persen terlepas dari berbagai tekanan eksternal provinsi. Pada akhir 2013, pertumbuhan ekonomi di Bengkulu mencapai 7,83 persen. Sementara pada triwulan I 2014 pertumbuhan ekonomi menyentuh pada angka 7,78 persen (year on year).

Pertumbuhan ekonomi tersebut didominasi oleh sektor pertanian dengan porsi 37 persen, perdagangan dan hotel 20 persen dan jasa 18 persen. Ia berharap para akademisi dan pakar ekonomi di Bengkulu dapat memecahkan persoalan tersebut terutama untuk memperkecil angka kemiskinan yang masih jauh diatas kemiskinan nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com