"Fokus jangka panjang kemungkinan akan bergeser kepada sejauh mana pemerintahan baru akan menjalankan reformasi struktural, dan apakah ini akan mengembalikan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan," tulis Fitch Ratings dalam keterangan yang diterima, Kamis (10/7/2014).
Fitch menyoroti platform ekonomi masing-masing calon presiden yang kemungkinan akan melanjutkan kebijakan ekonomi dalam jangka pendek. Meskipun demikian, ada beberapa tantangan stabilitas yang ada menandai pentingnya mengatur profil kebijakan ekonomi.
"Dengan adanya pengetatan kebijakan The Fed, Fitch percaya prospek Indonesia yang dapat terhindar dari turbulensi didukung oleh sebuah prioritas ekonomi jangka pendek yang jelas dalam jangka pendek," kata Fitch.
Menurut Fitch, Indonesia cenderung rentan terhadap tekanan eksternal lantaran defisit transaksi berjalan sejak 2012, tingginya ketergantungan akan komoditas sejalan dengan melemahnya harga komoditas ekspor utama Indonesia, dan pasar keuangan yang belum dalam.
"Efek pelemahan rupiah yang berdampak pada biaya impor BBM telah membuat pemerintah merevisi proyeksi defisit anggaran menjadi 2,4 persen dari PDB yang sebelumnya 1,7 persen. Fitch memandang asumsi belanja subsidi tidak akan tercapai bila tidak ada revisi harga BBM," tulis lembaga pemeringkat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.