Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Uang Kertas di Indonesia Lusuh akibat Kebiasaan Masyarakat

Kompas.com - 15/07/2014, 13:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak dijumpai uang kertas yang beredar di Tanah Air telah dalam keadaan lusuh. Menanggapi hal itu, Bank Indonesia (BI) menilai kondisi uang kertas yang lusuh tidak bisa dilepaskan dari budaya masyarakat Indonesia dalam memperlakukan uang.

Deputi Gubernur BI Ronald Waas menyatakan uang kertas dollar AS pun ada yang lusuh, namun tidak selusuh uang kertas rupiah. Masyarakat, kata dia, harus menyadari terdapat penanganan fisik khusus terhadap uang kertas.

"Tanya yang megang uangnya (kenapa uang kertas lusuh). Dollar di AS juga lecek, tapi tidak selecek kita (rupiah). Ada pedagang di pinggir sungai, biar tidak terbang (uang) dibasahi dulu, ditaruh di atas ikan. Harus ada penanganan fisik rupiah, jangan disimpan di tempat-tempat tertentu," kata Ronald di kantornya, Senin (15/7/2014).

Ronald menjelaskan pada dasarnya di berbagai negara termasuk Indonesia maupun AS tidak ada aturan tertentu terkait tindakan perlakuan terhadap uang. Perlakuan uang tergantung kepada budaya masing-masing masyarakat.

"Tidak ada aturan melecekkan uang. Itu tidak pelanggaran, tidak ada aturan. Di AS juga tidak ada. Itu kultur kita," ujar dia.

Dia mencontohkan bahwa perilaku menyimpan uang merupakan cerminan budaya sebuah bangsa. Bangsa yang paling rapi menyimpan uang adalah Jepang. "Mereka apa saja apik. Tidak ada regulasinya, tapi kultur, kebiasaan," papar Ronald.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com