Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Pabrik Sampoerna, Potensi Cukai Menguap Rp 479,4 miliar

Kompas.com - 17/07/2014, 09:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Realisasi penerimaan cukai dari 1 Januari hingga 30 Juni 2014 sebesar Rp 57,62 triliun atau mencapai 98,11 persen target semester I dalam Aanggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014, atau mencapai 49,06 persen dari target APBN-P 2014.

Adapun target penerimaan cukai hingga semester I-2014 dalam APBN-P 2014 sebesar Rp 58,72 triliun, sedangkan target penerimaan setahun 2014 sebesar Rp 117,45 triliun.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, Agung Kuswandono menyatakan, komposisi penerimaan cukai hingga semester pertama terdiri dari cukai HT (hasil tembakau) sebesar 95,95 persen, cukai MMEA (minuman mengandung etilalkohol) sebesar 3,88 persen, dan cukai EA 0,017 persen, dari total penerimaan cukai.

Dia mengatakan, faktor utama yang paling mempengaruhi penerimaan cukai HT adalah volume produksi HT, yang pada tahun ini diperkirakan sekitar 356,05 miliar batang SKM, SPM,dan SKT, atau naik 4,1 persen dibanding 2013. Meskipun demikian, angka ini sedikit meleset proyeksi, dipicu penutupan pabrik rokok PT HM Sampoerna.

“Penutupan pabrik SKT PT HM Sampoerna di Lumajang dan Jember menjadikan potensi cukai yang hilang sebesar Rp 479,4 miliar,” kata Agung di Jakarta, Rabu malam (16/7/2014).

Dia menambahkan, pada tahun ini juga tidak ada kenaikan tarif cukai HT, karena sudah ada peningkatan pajah daerah untuk industri rokok.

Sebagaimana diberitakan, Sampoerna memutuskan untuk menutup dua dari tujuh pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 4.900 karyawannya. Mulai tanggal 31 Mei 2014, PT HM Sampoerna menutup pabrik SKT di Lumajang dan Jember, Jawa Timur.

Sekretaris Perusahaan PT HM Sampoerna Maharani Subandhi di Surabaya, Jumat (16/5/2014), mengatakan, keputusan restrukturisasi dilakukan karena terus menurunnya pangsa pasar SKT skala nasional yang menghantam telak pabrik-pabrik rokok dalam negeri, termasuk pabrik sekelas PT HM Sampoerna.

“Ini juga diambil untuk menyelamatkan seluruh mata rantai operasional SKT Sampoerna, termasuk memastikan nasib 33.500 karyawan Sampoerna yang bekerja pada lima pabrik yang tersisa agar tidak kehilangan motivasi kerja,” kata Maharani. (baca: Tutup Dua Pabrik, PT HM Sampoerna PHK 4.900 Karyawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com