Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melambat, Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II-2014 Hanya 5,12 Persen

Kompas.com - 05/08/2014, 12:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2014 mencapai 5,12 persen bila dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu.

Adapun secara kuartalan atau quarter to quarter (qtq) tumbuh 2,47 persen. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II 2014 Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp 2.480,8 triliun. Sementara itu, nilai PDB Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku (Harga konstan 2000) mencapai Rp 724,1 triliun.

"Pada kuartal II 2014, semua sektor ekonomi mengalami peningkatan, kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang masih minus," kata Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (5/8/2014).

Suryamin menyatakan, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2014 tidak lepas dari perekonomian global yang pada kuartal II 2014 menunjukkan arah perbaikan. Ia menyatakan terdapat lima negara yang memiliki peran besar terhadap kinerja ekspor Indonesia, yakni AS, Jepang, Tiongkok, Uni Eropa, dan India.

"Tapi yang dominan adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan perbaikan dan peningkatan aktivitas ekonomi di Uni Eropa. Di negara berkembang dan ASEAN masih relatif sama. Ini tantangan untuk pemerintah untuk mengantisipasi di kuartal-kuartal mendatang," jelas Suryamin.

Dia memaparkan, pertumbuhan secara kuartalan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang tumbuh 4,17 persen. Pertumbuhan yang tinggi juga terjadi pada sektor konstruksi yang tumbuh 4,16 persen dan industri pengolahan tumbuh 2,7 persen.

Adapun secara tahunan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan yang tumbuh 9,53 persen. Selain itu, pertumbuhan yang tinggi terjadi pula pada sektor konstruksi sebesar 6,59 persen, serta keuangan, real estat, dan jasa perumahan sebesar 6,18 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com