Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Berpendidikan Juga Jadi Korban Investasi Bodong

Kompas.com - 08/08/2014, 16:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan, Kusumaningtuti S Soetiono, menyatakan, tingkat pendidikan tidak selalu sejalan dengan tingkat literasi keuangan. Di tengah perkembangan aneka produk dan jasa keuangan, menjadi keharusan bagi masyarakat untuk terus waspada dengan tawaran investasi.

”Pengaruh dari lingkungan, keluarga, juga teman sangat memengaruhi keputusan atas investasi kita. Pendidikan tinggi tidak selalu menjamin dengan tingkat literasi keuangan masyarakat,” kata Kusumaningtuti dalam Seminar Nasional Strategi dan Tantangan Edukasi Keuangan bagi Ibu Rumah Tangga dan UMKM yang digelar OJK, di Jakarta, Kamis (7/8).

Kusumaningtuti menyatakan, akal sehat sering kali ”kalah” dengan sifat rakus akan materi yang berlebih, apalagi diperoleh dalam waktu singkat. Tidak jarang, akibatnya, investasi bodong sering kali memakan korban masyarakat dengan latar belakang yang beragam.

”Mereka yang berpendidikan tinggi, yang secara logika mampu membedakan mana investasi yang masuk akal, mana jasa keuangan yang terdaftar dan diawasi OJK, pun sering kali tidak luput menjadi korban investasi bodong,” kata Kusumaningtuti.

Perilaku masyarakat yang seperti disebutkannya itu, kata Kusumaningtuti, benar-benar menjadi tantangan bagi OJK. Ini menambah tugas OJK mengingat secara umum tingkat literasi keuangan masyarakat secara nasional juga belum terlalu baik.

Merujuk pada hasil survei nasional literasi keuangan yang diselenggarakan OJK pada 2013 di 20 provinsi dengan jumlah responden 8.000 orang, secara umum tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru sebesar 21,8 persen dengan tingkat utilisasi sekitar 59,7 persen. Sektor perbankan masih mendominasi tingkat literasi dan utilisasi tersebut.

Wakil Direktur Utama Bank BNI Felia Salim, yang menjadi salah satu pembicara di seminar itu, sepakat dan mendorong peningkatan literasi keuangan dilakukan sejak dini mulai dari sekolah-sekolah. OJK sendiri menggelar edukasi literasi keuangan di 24 kota secara nasional tahun ini. OJK juga mewajibkan 2.600 lembaga jasa keuangan melakukan edukasi literasi keuangan.

Peran perempuan

Kusumaningtuti mengungkapkan, posisi perempuan cukup unik terkait edukasi dan perlindungan konsumen. Tingkat literasinya tergolong rendah secara nasional. Namun, jumlah dan perannya yang besar di keuangan rumah tangga memberi kesempatan pemberdayaan keuangan lebih jauh.

Tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga, misalnya, baru sekitar 2,18 persen dengan tingkat utilisasi sebesar 3,37 persen. Jumlah perempuan mencapai 118,3 juta jiwa (49,83 persen) dan 74 juta jiwa di antaranya ibu rumah tangga. (BEN)
baca juga:
"Investasi" Baru Berjudul MMM
Uang Nikah Pun Dipakai Arisan MMM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com