Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampukah Garuda Salip Singapore Airlines?

Kompas.com - 09/08/2014, 12:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Makapai penerbangan BUMN, Garuda Indonesia terus menggeber bisnisnya dengan melakukan berbagai strategi. Namun, Garuda memiliki pesaing yang sangat kuat di region Asia tenggara, ya Singapore Airlines (SA).

Maskapai asal negeri singa tersebut saat ini masih menjadi yang terdepan dalam masalah kapasitas produksi atau availability seat kilometres (ASK) di Asia Tenggara. Lantas apakah Garuda mampu menyalip maskapai asal negeri singa tersebut dan menjadi yang terbaik di regional Asia Tenggara?

Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mengungkapkan beberapa data mengenai persaingan dengan maskapai lain termasuk dengan Singapore Airline. Menurut dia, saat ini Garuda memiliki AKS mencapai 63,5 miliar dollar AS.

Lalu bagaimana Singapore Airlines? Emir mengatakan, bahwa saat ini Singapore Airlines memiliki ASK mencapai 120,4 miliar dollar AS atau dua kali lipat dari ASK Garuda saat ini. “ASK kita saat ini 63,5 miliar dollar AS, Singapur 120,4 miliar dollar AS,” ujar pria berkaca mata tersebut saat memaparkan keuangan Garuda Indonesia di Kantor Garuda Indonesia Cengkareng, Tangerang, Jumat (8/8/2014).

Meskipun Garuda jauh tertinggal, namun Emir mengatakan bahwa saat ini Garuda sudah melakukan berbagai strategi bisnis diantaranya terus mengembangkan jaringan bisnis, penambahan pesawat baru dan pemanfaatan kerjasama dengan semua anggota Sky Team.

Keuntungan dari strategi bisnis yang dilakukan Garuda, kata Emir, baru akan dirasakan pada tahun-tahun kedepan bukan untuk saat ini. Namun, jika harus menyalip Singapore Airline dalam segi kapasitas produksi nampaknya akan sulit.

Pasalnya, saat berbagai strategi bisnis yang dilakukan Garuda itu berhasil pada tahun 2025 mendatang, Emir menyebutkan bahwa ASK Garuda baru akan mencapai 114,8 miliar dollar AS. Itu artinya ASK Garuda pada tahun 2025 masih kalah dari ASK Singapore Airline pada saat ini yang mencapai 120,4 miliar dollar AS.

Bahkan dari segi equity, kata Emir, saat ini kekayaaan Singapore Airlines sepuluh kali lipatnya Garuda Indonesia.

Sementara itu, jika melihat sepuluh maskapai terbaik dunia saat ini versi Skytarx, Garuda menempati posisi ke tujuh terbaik dunia, masih kalah dengan Singapore Airlines yang berada di posisi empat dunia.

Dari segi armada, Garuda boleh sedikit berbangga. Maskapai nasional ini mempunyai 150 pesawat, mengungguli Singapore Airlines "hanya" 139 unit.

Oleh karena itu, jika ingin menyalip Singapore Airlines dan menjadi yang terbaik di regional Asia Tenggara, maka Garuda harus sangat bekerja keras mengejar ketertinggalannya.

baca juga: CEO Garuda VS Dirut PT KAI, Siapa yang Paling Cocok jadi Menhub?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com