Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AAJI Dorong Agen Asuransi Raup Pendapatan Premi Lebih Besar

Kompas.com - 22/08/2014, 12:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mendorong para agen asuransi jiwa untuk meningkatkan profesionalisme guna meningkatkan pendapatan para agen sehingga dapat tergabung dalam keanggotaan Million Dollar Round Table (MDRT).

MDRT adalah perkumpulan para profesional asuransi dari seluruh dunia yang berdiri tahun 1927. Keanggotaan MDRT diakui secara internasional sebagai standar mutu tinggi di dunia jasa asuransi jiwa dan finansial.

"Asosiasi akan berupaya agar pertumbuhan anggota MDRT bisa sejalan dengan pertumbuhan jumlah agen asuransi jiwa secara keseluruhan. Hingga tahun 2015, asosiasi menargetkan jumlah agen asuransi jiwa secara keseluruhan mencapai 500.000 agen," kata Ketua AAJI Hendrisman Rahim dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (22/8/2014).

Lebih lanjut, Hendrisman mengungkapkan pertumbuhan jumlah agen asuransi jiwa nasional rata-rata bisa di atas 10 persen per tahun. Ke depan, pihaknya berharap pertumbuhan jumlah agen asuransi yang tergabung dalam MDRT juga bisa sejalan dengan pertumbuhan agen secara keseluruhan.

"Total agen baru MDRT sebanyak 763 orang di tahun 2014, itu periode selama Januari sampai Desember 2013. Target anggota MDRT Indonesia mencapai 1.000 orang pada tahun 2015," kata Country Chair MDRT Indonesia Lucy Dewani pada kesempatan yang sama.

Untuk menjadi anggota MDRT, seorang agen asuransi perlu mengantongi premi sebesar Rp 543,48 juta per tahun. Saat ini keanggotaan MDRT global mencapai 38.000 profesional di bidang asuransi jiwa dan finansial yang berasal dari 450 perusahaan dari 74 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com