Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Ketimpangan Ekonomi Tidak Akan Terasa kalau Berdiri di Senayan

Kompas.com - 28/08/2014, 12:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) mengatakan, ketimpangan ekonomi di Jakarta tidak akan terasa jika berada di kawasan Senayan karena dipenuhi gedung-gedung tinggi. Namun, jika berjalan beberapa ratus meter dari kawasan tersebut, kata JK, maka akan terlihat jelas ketimpangan ekonomi tersebut.

"Sebenarnya kalau kita berdiri di Senayan tidak ada bedanya dengan Tokyo, penuh gedung-gedung tinggi, begitu juga Kuningan. Tapi beberapa ratus meter dari situ baru tampak permukiman-permukiman kumuh," ujar JK saat menjadi pembicara dalam talkshow "Menghapus Ekonomi Biaya Tinggi dan Menjamin Kepastian Hukum", di Jakarta, Kamis (28/8/2014).

JK menjelaskan, ketimpangan ekonomi di Jakarta terjadi karena pembangunan kota yang salah selama ini. Bahkan, JK juga mengatakan, belum selesainya pembangunan MRT dan terbengkalainya pembangunan monorel terjadi karena tidak ada keseriusan pembangunan kota yang baik.

Dibandingkan kota-kota di negara lain, JK mengatakan bahwa Jakarta masih tertinggal dari negara lain. Meskipun banyak bangunan mewah, Jakarta masih belum terbebas dari permukiman-permukiman kumuh.

"Kalau berbicara ada empat kota yang masih kumuh, yaitu ada di Jakarta, Dakar, Manila, Kalkuta," kata JK.

Sementara itu, menurut JK, pemerataan pembangunan malah lebih terlihat di desa. Dengan meratanya pembangunan di desa, sebut JK, kesenjangan ekonomi pun tidak terlihat di wilayah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com