Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilotnya Diberitakan Meninggal di Pesawat, Garuda Berikan Klarifikasi

Kompas.com - 01/09/2014, 07:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com 
— PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengklarifikasi pemberitaan soal meninggalnya salah satu pilot Garuda Indonesia GA-4032 dalam penerbangan dari Lombok ke Bima.

Jika sebelumnya kabar yang beredar menyebutkan bahwa Kapten Rhamdanto Purnama meninggal dunia di pesawat sebelum melakukan pendaratan, Garuda memastikan bahwa sang pilot meninggal di rumah sakit.

Pujobroto, VP Corporate Communications Garuda Indonesia, menegaskan, tidak benar jika pilot tersebut dikatakan meninggal di dalam pesawat. "Kapten Rhamdanto dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Sari Farma setelah menjalani pemeriksaan dan perawatan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (31/8/2014).

"Garuda Indonesia akan menerbangkan Kapten Rhamdanto besok pagi ke Jakarta untuk pelaksanaan proses penguburan jenazah," kata Pujo.

Berikut kronologi meninggalnya Kapten Rhamdanto versi Garuda Indonesia:

1. Pilot Kapten Rhamdanto bertugas menerbangkan pesawat GA-4034 dari Lombok menuju Bima dalam dalam keadaan sehat (fit untuk terbang).

2. Pukul 14.00 Wita, pesawat GA-4032 mendarat di Bima dalam keadaan normal.

3. Pukul 14.10 Wita setelah pesawat parkir di stan bandara, pilot menyampaikan bahwa dia merasa kurang sehat dan minta diantar ke rumah sakit.

4. Pada pukul 14.15 Wita, pilot masih dapat berjalan dari pesawat menuju mobil dan diantar oleh petugas ke (klinik rawat inap) Rumah Sakit Sari Farma.

5. Pukul 14.45 Wita, Kapten Rhamdanto tiba di rumah sakit.

6. Setelah menjalani pemeriksaan dan perawatan selama lebih kurang 45 menit, dokter yang merawat, dr Irma Spd, menyampaikan bahwa Kapten Rhamdanto tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada pukul 15.30 Wita.

Sebelumnya sempat diberitakan, pilot pesawat Garuda Indonesia GA-4032, Kapten Rhamdanto, meninggal dunia di pesawat sebelum melakukan pendaratan. Namun, kopilot berhasil mendaratkan pesawatnya dengan selamat. Kabar inilah yang coba diklarifikasi oleh manajemen Garuda Indonesia.

Pesawat yang mengangkut 70 penumpang itu terbang dari Bandara Internasional Lombok menuju Bandara Sultan Salahudin, Bima, Nusa Tenggara Barat, pada pukul 14.45 WIT, Minggu, 31 Agustus 2014. Sekitar 15 menit sebelum mendarat, kopilot Stenly memberitahukan bahwa kapten pilot mengalami sesak napas. Pemberitahuan itu sekaligus untuk meminta izin pendaratan dengan satu pilot. (sanusi)

Baca juga: Masyarakat Indonesia, Siap-siap Diterjang Kenaikan Harga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Whats New
Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Whats New
Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Whats New
Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Whats New
Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com