Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen Indonesia Makin Boros

Kompas.com - 02/09/2014, 15:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan terkini dari Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending menyatakan keinginan konsumen Indonesia untuk menabung pada kuartal II 2014 menurun dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, keinginan untuk belanja tetap tinggi.

"Jika pada kuartal I-2014 sebanyak 71 persen konsumen menyatakan bahwa mereka menggunakan dana cadangan mereka setelah mencukupi biaya hidup untuk menabung, maka di kuartal II-2014 hanya 65 persen yang menyatakan hal yang sama," tulis Nielsen dalam laporannya, Selasa (2/9/2014).

Sementara itu, 38 persen konsumen menyatakan menggunakan dana cadangan mereka untuk berlibur. Adapun 31 persen lainnya menggunakan dana cadangan untuk berinvestasi saham atau reksadana dan 26 persen untuk produk teknologi baru.

"Sebesar 57 persen konsumen menyatakan bahwa waktu 1 tahun ke depan merupakan waktu yang Baik atau Sangat Baik untuk membeli barang-barang yang mereka inginkan atau butuhkan. Ini meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yakni 53 persen," ungkap Nielsen.

Adapun kondisi ekonomi masih menjadi kekhawatiran utama bagi konsumen Indonesia, yakni sebanyak 34 persen. Secara mengejutkan, di kuartal II 2014 ini tingkat kekhawatiran konsumen akan keseimbangan antara hidup dan pekerjaan/work life balance meningkat tajam, yakni 20 persen dibandingkan 14 persen pada kuartal I-2014.

"Kekhawatiran akan stabilitas politik sedikit menurun (19 persen) dibandingkan dengan pada kuartal I-2014 (20 persen). Konsumen Indonesia juga mengkhawatirkan masalah kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan orangtua dan kriminalitas (15 persen), serta kenaikan bahan bakar minyak (12 persen) dan pemanasan global (10 persen)," papar Nielsen.

The Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions mensurvei kepercayaan diri konsumen, kekhawatiran utama dan keinginan berbelanja pada lebih dari 30.000 responden dengan akses Internet di 60 negara. Indeks kepercayaan diri konsumen di atas dan di bawah angka standar 100 mengindikasikan tingkat optimisme dan pesimisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com