Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CT: Kesejahteraan Petani dan Nelayan Masih Rendah

Kompas.com - 03/09/2014, 01:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengungkapkan kesejahteraan petani dan nelayan masih cenderung rendah, padahal ketahanan pangan nasional menjadi hal yang sangat penting.

"Penduduk kita yang terjun di pertanian secara luas kurang lebih 35,2 persen saat ini. Kue ekonomi yang diambil dari 35,2 persen itu hanya 14,4 persen. Artinya ada ketidaksejahteraan di sektor ini. Kemiskinan ada di sektor ini," kata pria yang akrab disapa CT itu pada acara Pembukaan Rakor Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Selasa (2/9/2014).

Menurut CT, ada 2 pilar yang harus menjadi kata kunci terkait kondisi ini. Di satu sisi adalah bagaimana swasembada pangan dapat didorong. Akan tetapi, di sisi lain bagaimana rakyat yang terjun di sektor pangan, baik pertanian, perikanan, maupun kehutaban dapat memperoleh kesejahteraan.

Selain itu, ia menyoroti pula para petani dan nelayan yang rata-rata berpendidikan rendah. Sehingga, terkadang mereka tidak memahami permasalahan terkait bibit maupun teknologi penanaman yang baik.

"Para petani kita, nelayan kita, petani hutan kita mayoritas pendidikannya rendah. Mereka sangat sukit mengetahui tentang masalah bibit yang baik, teknologi tanam yang baik, pemupukan yang baik, teknologi panen atau pasca panen, sampai pemasaran hasil produk pertanian yang baik," jelas CT.

CT mengatakan, di sinilah peran penyuluh sangat diperlukan. Seorang penyuluh akan memberikan pengajaran, pemahaman, bimbingan kepada petani dan nelayan, sehingga produktivitas mereka dapat meningkat.

"Agar petani, nelayan, petani hutan kita mengerti masalah-masalah ini, perlu seorang penyuluh yang memberi ilmu pengetahuan dan mendampingi mereka agar tidak salah memilih, bertindak, dan tidak dibohongi, ditipu orang yang mencari kesempatan dalam kesempitan," ungkap CT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com