Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Mafia Migas Telah Tersemai sejak Masa Soeharto

Kompas.com - 09/09/2014, 14:53 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy bersuara lantang saat berbicara mafia migas dan peranannya dalam diskusi bertajuk "Mafia Migas, Siapa dan Bagaimana?".

Dalam penjelasannya, Ichsanuddin mengatakan bahwa mafia migas bukan muncul saat ini saja, melainkan sudah ada sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto. "Mafia migas bukan muncul sekarang, melainkan sudah sejak masa Soeharto tahun 1988," ujar Ichsanuddin Noorsy di Jakarta, Selasa (10/9/2014).

Dia menjelaskan, jika berbicara mengenai mafia migas, maka hal itu harus dirunut secara historis. Munculnya undang-undang penanaman modal ketika masa Soeharto disebutnya menjadi pintu masuk investor migas dunia dan menjadikan Indonesia sebagai tempat yang menjanjikan untuk bisnis migas.

Dengan kebijakan membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor asing untuk masuk, maka benih-benih mafia pun tumbuh. Bahkan, kata Ichsanuddin, mafia-mafia migas asing sengaja menempatkan "orang-orangnya" di dalam pemerintahan.

Cerminan orang-orang tersebut, lanjut dia, akan terlihat dengan pola pikir yang sangat liberal dalam mengurus perekonomian, termasuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan pihak asing. Praktik-praktik yang menurut Ichsanuddin Noorsy diistilahkan dengan "kaderisasi mafia" terus terjadi sampai saat ini.

Oleh karena itu, dia berharap agar Jokowi-JK tidak memilih orang-orang yang salah, baik dalam tim transisi maupun menteri dalam kabinetnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com