Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Negara Pemberi Subsidi Tidak Sehat

Kompas.com - 17/09/2014, 23:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Subsidi energi sangat besar lantaran semakin besarnya konsumsi. Namun, bukan hanya Indonesia yang mengalami permasalahan terkait subsidi energi. Ada beberapa negara lainnya yang memberlakukan hal serupa.

"Subsidi bahan bakar minyak (BBM) dilakukan terbesar oleh Irak. Tapi memang Irak produksi minyaknya sangat besar. Kemudian Arab Saudi, Mesir, Ekuador, Turkmenistan, Venezuela, dan masih banyak," kata Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) A Tony Prasetiantono saat acara Investor Summit and Capital Market Expo, Rabu (17/9/2014).

Lebih lanjut, Tony mengungkapkan, ada negara yang memberi subsidi BBM besar namun memang merupakan produsen minyak yang signifikan. Ia memberi contoh Nigeria, Arab Saudi, Rusia, dan Venezuela yang memiliki produksi minyak sangat besar.

"Negara yang memberi subsidi BBM struktur ekonominya tidak baik, ekonominya tidak sehat. Contoh saja ada Indonesia dan Mesir. Subsidi yang terlalu besar akan mengakibatkan ketagihan dan dependensi yang terlalu besar," ujar Tony.

Tony menyebut, Dana Moneter Internasional (IMF) pernah membuat sebuah studi tentang siapa sebenarnya pihak yang menikmati subsidi energi. Komponen energi yang disubsidi berupa gasoline alias BBM, kerosene atau minyak tanah, diesel atau solar, dan elpiji.

"Untuk BBM, yang paling banyak menerima manfaat dari subsidi 61 persen oleh 20 persen orang terkaya. Orang-orang kaya ini punya mobil besar yang memakan BBM bersubsidi. Kombinasi kelompok menengah ke atas 81 persen," jelas dia.

Kesimpulannya, Tony mengungkapkan subsidi BBM yang ada saat ini cenderung tidak tepat sasaran dan hanya mengakomodir kaum berpunya. Untuk menyehatkan struktur ekonomi, maka subsidi tersebut harus dipangkas dengan menaikkan harga BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com