Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alibaba Akan Melantai, Dow Kembali Cetak Rekor Tertinggi

Kompas.com - 19/09/2014, 08:07 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Indeks Dow dan S&P 500 bertengger di rekor tertinggi baru pada Kamis (18/9/2014) waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kenaikan in didorong dengan berlanjutnya momentum dari keputusan Federal Reserve pada Rabu dan antusiasme jelang penawaran umum perdana Alibaba pada Jumat.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 109,14 poin (0,64 persen) menjadi 17.265,99, rekor penutupan kedua berturut-turut.

Indeks S&P 500 naik 9,79 poin (0,49 persen) ke posisi 2.011,36, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 31,24 poin (0,68 persen) ke level 4.593,43.

Rekor penutupan menandai berlanjutnya euforia investor pada Rabu setelah The Fed mengisyaratkan akan mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang cukup" hingga 2015.

Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities, mengatakan investor juga menyambut rencana peluncuran raksasa internet Tiongkok Alibaba pada Jumat di New York Stock Exchange. Penawaran tersebut, berpotensi menjadi IPO terbesar selama ini. "IPO tersebut terasa akan sukses," kata Hogan.

Sentimen positif tersebut mengimbangi kehati-hatian seputar referendum kemerdekaan Skotlandia pada Kamis. Pasar telah mewaspadai pemungutan suara itu karena ketidakpastian tentang bagaimana Skotlandia akan melepaskan diri setelah berabad-abad bergabung dengan Inggris Raya.

Saham-saham perbankan melonjak, termasuk anggota Dow JPMorgan Chase naik 1,7 persen, Bank of America bertambah 1,6 persen dan Citigroup menguat 2,4 persen.

Jaringan toko obat Rite Aid anjlok 18,5 persen karena menurunkan perkiraan laba tahun fiskal 2015, sebagian akibat pengurangan penjualan obat generik baru digantikan dengan obat eksklusivitas paten.

Perusahaan memproyeksikan laba setahun penuh 22-33 sen per saham, di bawah 34 sen yang diperkirakan oleh para analis Wall Street.

ConAgra Foods naik 4,6 persen karena laba kuartal pertama fiskalnya 39 sen per saham datang empat sen di atas ekspektasi para analis.

Pier I Impor, pengecer furniture dan peralatan rumah tangga, jatuh 18,5 persen setelah memangkas prediksi labanya dari 1,14 - 1,22 dollar AS per saham menjadi 95 sen - 1,05 dollar AS.

Perusahaan mengatakan penjualan kuartal keduanya mengecewakan karena perdagangan melemah dan penurunan dalam margin barang dagangan karena promosi agresif para pesaing.

Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,63 persen dari 2,60 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun tetap stabil di 3,36 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com