Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpres Jalan Tol Trans Sumatera Telah Diteken Presiden

Kompas.com - 19/09/2014, 14:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan, Peraturan Presiden (Perpres) tentang penugasan PT Hutama Karya (Persero) sebagai wakil pemerintah untuk membangun jalan Tol Trans Sumatera sudah diteken Presiden Susilo Bambang Yudhonono.

"Kemarin (18/9/2014), Perpres jalan Tol Trans Sumatera sudah diteken Pak Presiden SBY. Dengan begitu direksi Hutama Karya sudah bisa bersiap melakukan persiapan ground breaking pada pertengahan Oktober 2014," kata Dahlan, di Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Menurut Dahlan, sesaat setelah mendapat informasi bahwa Perpres tersebut sudah turun, dirinya langsung meminta direksi Hutama Karya untuk bergerak. "Hutama Karya saya nilai sudah siap memulai pembangunan tol Sumatera, sesuai dengan hasil rapat dengan BUMN kontruksi lainnya," ujar Dahlan.

Ia menjelaskan, pembangunan proyek jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.700 kilometer akan menerapkan pola "bangun jual", meniru yang sudah diterapkan di negara Tiongkok.

"Pembangunan jalan tol di Tiongkok sangat cepat penyelesaiannya karena menggunakan pola 'bangun jual'. Pola seperti ini bisa diadopsi Hutama Karya bekerjasama dengan BUMN Karya lainnya," katanya.

Menurut Dahlan, pola bangun jual tersebut juga bisa dipadukan dengan sistem Turn-key Project di mana masing-masing pihak yang terlibat mengikatkan diri dengan kontrak kerja, tetapi pihak pemberi tugas akan melakukan pembayaran pekerjaan setelah selesai 100 persen dan telah disetujui oleh pemberi tugas.

Dengan skema bangun jual, Hutama Karya bisa menggandeng PT Jasa Marga Tbk yang menjadi pembeli siaga (standby buyer) dari ruas tol yang dibangun.

"Dana hasil penjualan satu ruas tertentu kemudian bisa digunakan untuk membiayai pembangunan ruas tol berikutnya," tegas Dahlan.

Untuk proses konstruksi, Hutama Karya akan menggandeng BUMN jasa kontruksi lainnya yang sudah punya pengalaman dan memiliki kemampuan dari sisi finansial, seperti PT Wijaya Karya, PT PP, PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya.

Sebelumnya diberitakan, Hutama Karya tidak mendapat suntikan modal dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun pada RAPBN 2015. Namun masih bisa diusulkan kembali dalam APBN-Perubahan 2015, pada saat pemerintahan baru terbentuk.

Menurut catatan, tol Trans Sumatera terbagi menjadi empat koridor utama dan tiga koridor prioritas jaringan jalan tol di Pulau Sumatera.

Keempat koridor utama jaringan jalan tol itu melalui Lampung-Palembang sepanjang 358 kilometer (km), Palembang-Pekanbaru (610 km), Pekanbaru-Medan (548 km), dan Medan-Banda Aceh (460 km).

Adapun perkiraan investasi pengerjaan empat koridor jalan tol itu mencapai sekitar Rp 298 triliun.

Tiga koridor prioritas pembangunan, antara lain jalan Palembang-Bengkulu (303 km), Pekanbaru-Padang (242 km) dan Medan-Sibolga (175 km).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com