Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Izin Ekspor Newmont Akhirnya Keluar

Kompas.com - 20/09/2014, 15:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com-  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akhirnya memberikan surat persetujuan ekspor kepada perusahaan pertambangan PT Newmont Nusa Tenggara. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM kemudian sudah mengirimkan SPE tersebut ke Kementerian Perdagangan untuk memberikan izin pelaksanaan ekspor.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM,R Sukhyar mengatakan, Jumat (19/9/2014), di Jakarta, pihaknya mengirim rekomendasi SPE ke Kementerian Perdagangan karena surat izin pelaksanaan ekspor harus dikeluarkan Kementerian Perdagangan.

Izin ekspor tersebut lengkap dengan rincian kuota ekspor sebesar 304.515 ton untuk periode enam bulan ke depan. Kuota ekspor ditetapkan oleh ESDM.

Dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan disebutkan, rekomendasi ESDM bagi Newmont untuk ekspor dibuat pada 9 September 2014. Rekomendasi itu meliputi kadar tembaga (kuprum/Cu ) 23-26 persen, kandungan emas (aurum/Au) 30- 0 gram per ton, dan kandungan perak (argentum/Ag) 30-70 gram per ton. Perkiraan harga 1.926-2.116 dollar AS metrik ton.

Tujuan ekspor adalah Jepang, Jerman, Korea Selatan, Tiongkok, India, Filipina, Finlandia, Bulgaria, dan Swedia.

Sukhyar menambahkan, nantinya kuota lebih dari 300.000 ton konsentrat itu bisa ditingkatkan jika Newmont sesuai peraturan dan komitmen tidak mengekspor bahan baku mentah dengan cara membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri (smelter) sendiri. Bisa juga dengan bekerja sama dengan pihak ketiga.

Newmont telah menyatakan kesediaan, baik untuk membangun smelter sendiri maupun bekerja sama dengan pihak ketiga. Kesediaan ini, menurut Sukhyar, telah dituangkan di atas nota kesepahaman (MOU) dalam amandemen kontrak pertambangan yang ditandatangani awal September lalu.

Selanjutnya, kata Sukhyar, menyusul penerbitan rekomendasi ekspor tersebut, dalam waktu dekat Newmont akan menempatkan uang jaminan kesungguhan 25 juta dollar AS. Jaminan itu bukti keseriusan komitmen Newmont membangun smelter. ”Besaran jaminannya akan dihitung 5 persen dari nilai investasi smelter yang akan dibangun nanti,” ujarnya. (ODY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com