Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Luncurkan Layanan Mikro Mandiri Sejahtera

Kompas.com - 29/09/2014, 13:06 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri Tbk, bersama perusahaan anaknya, yaitu Axa Mandiri, Mandiri Syariah, dan Mandiri Investasi, mengenalkan konsep layanan Mikro Mandiri Sejahtera bagi masyarakat. Layanan ini bukan produk baru, namun diharapkan mampu mempermudah penjualan berbagai produk keuangan dalam satu transaksi.

Produk yang ditawarkan dalam layanan tersebut adalah Asuransi Mikro, TabunganMU, Cicil Emas, dan Reksadana Mikro. "Yang dilakukan ini sebenarnya melakukan bundle. Dipaketkan, namanya Program Mandiri Sejahtera. Sekalian dipaketkan dengan yang investasi," ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin di Pasar Petojo Ilir, Jakarta, Senin (29/9/2014).

Menurut Budi, saat ini masyarakat yang memiliki akses ke lembaga keuangan formal hanya 19,58 persen. Dengan kata lain, literasi keuangan masih cukup rendah. Padahal, menurut Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Jaelani, data BPS menunjukkan usaha kecil dan mikro jumlahnya hampir 56 juta.

"Begitu banyak dan memang kesempatan kerja yang ditawarkan lebih dari 100 juta di sektor kecil dan mikro. Artinya, potensinya luar biasa. Kalau kita ingin maju perekonomiannya, ini yang harus digerakkan," ungkapnya.

Hal serupa disampaikan oleh Direktur Micro & Retail Banking, Hery Gunardi. Dalam kesempatan yang sama, Hery mengungkapkan bahwa layanan ini memang bukan produk baru. Namun Mandiri perlu menyasar masyarakat menengah ke bawah (masyarakat mikro) yang memiliki potensi besar.

"Ini bukan produk baru, ini layanan. Asuransi mikro, preminya Rp50.000 ke bawah, sudah banyak. Tidak ada produk baru, semua produk eksisting tapi freature-nya untuk menyentuh masyarakat mikro. Cicilan kredit, installmentnya juga fleksibel," pungkasnya.

Hingga akhir tahun ini, Bank Mandiri bertekad meningkatkan literasi keuangan di antara masyarakat mikro. Peningkatan literasi keuangan pun membuat bank tersebut yakin, kredit mikro di Bank Mandiri bisa tumbuh 37 persen dibanding tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com