Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Daerah, Pemprov Jateng Akan Manfaatkan CSR Perusahaan

Kompas.com - 07/10/2014, 13:40 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera menerbitkan rancangan peraturan daerah tentang pengelolaan dana corporate sosial responsibility (CSR).

Langkah itu diambil karena Pemprov Jateng membutuhkan bantuan dana CSR perusahaan untuk membiayai infrastuktur, yang tak semuanya bisa ditutup oleh APBN maupun APBD.

Asisten III bidang Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jateng Djoko Sutrisno mengatakan, Pemprov Jateng menggagas agar CSR diatur dalam raperda. Saat ini, raperda CSR masih dibahas di badan legislasi DPRD Jateng.

Dalam raperda tersebut, tiap perusahaan diminta untuk bisa tumbuh secara berkelanjutan dengan menyeimbangkan nilai keuangan, sosial, dan lingkungan. Dana CSR dari perusahaan atau dari BUMN atau BUMD didorong untuk bisa lebih terarah dan bersinergi dengan pemerintah daerah.

"Nantinya, Pemprov memetakan daerah kemiskinan mana saja yang tak dibiayai APBD/APBN. Jika tak ada biaya, program pengentasan kemiskinan ditawarkan pada dunia usaha melalui dana CSR," ujar Djoko di Semarang, Selasa (7/10/2014).

Pengeluaran dana CSR perusahaan, kata Djoko, atas perintah undang-undang perseoran terbatas. Dana CSR diambilkan dari biaya proses produksi perusahaan, di mana yang menanggung adalah konsumen, bukan perusahaan.

Pemprov Jateng berharap agar dana CSR bisa dikeluarkan oleh tiap perusahaan sesuai perintah UU. "Di Jabar dan Jatim, dana CSR sudah diarahkan dan lebih banyak manfaatnya. Di Jateng, CSR belum difasilitasi. Dan masih banyak perusahaan yang belum menyalurkan dana CSR. Saya belum tahu alasan perusahaan tak mau keluarkan CSR, apakah tidak percaya atau apa. Tapi, kita ingin mengarahkan saja," beber Djoko.

Saat ini, di Jawa Tengah terdapat 660.000 perusahaan. Dari jumlah itu, perusahaan menengah ke atas hanya berjumlah 3.000 perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com