Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPN Beberkan Kriteria Ideal Penggantinya

Kompas.com - 15/10/2014, 09:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Armida S Alisjahbana, segera akan purna tugas seiring dengan berakhirnya masa jabatan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II (KIB II). Mengenai calon penggantinya, Armida mengaku belum mendapat bocoran. Yang jelas, Armida bilang, sosok penggantinya itu memiliki kriterita-kriteria yang tepat sebagai Kepala Bappenas.

Dia pun tidak mempedulikan apakah penggantinya, berasal dari dalam Kementerian atau di luar itu. "Kriterianya, boleh ekonom, tapi punya pengalaman, punya perspektif yang cukup," kata dia kepada wartawan, Selasa (14/10/2014) malam.

Armida menjelaskan, Bappenas tidak hanya menangani urusan ekonomi, namun juga polhukam, kesra, sampai pengembangan wilayah. "Siapapun yang di sini, harus punya background dan pengalaman yang cukup, agak lintas," ujar Armida.

Sosok Menteri PPN yang tepat sangat perlu, sebab kata Armida, tantangan pembangunan dalam lima tahun ke depan semakin sulit. Sama sulitnya dengan tantangan ekonomi dan politik.

"Termasuk yang jangka pendek, kita punya pers yang bebas, DPR dan kepemimpinan nasional yang beda dibanding lima tahun terakhir, yang saya pikir jauh lebih sulit," jelas Armida.

Lebih lanjut Armida menyebutkan, tantangan pembangunan menjadi makin sulit karena perekonomian yang sulit. "Fiskal menjadi tantangan utama, pertumbuhan melambat seperti target pajak yang mungkin hanya tercapai 94 persen. Terutama fiskal dan makro, karena keduanya itu yang akan membentuk semua," ucap Armida.

Usai serah terima jabatan nantinya, jika tidak terpilih lagi, Armida mengaku akan kembali menjadi civitas Unpad. "Back to campus. Saya statusnya Guru Besar nonaktif. Jadi begitu selesai, harus diaktifkan lagi, dosen dan Guru Besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjajaran, Bandung," sebut Armida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com