Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Neraca Berjalan Mulai Berkurang

Kompas.com - 24/10/2014, 14:59 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa secara umum, defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD) menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, beberapa penanda penting perbaikan tersebut adalah selesainya negosiasi ulang mineral, serta kegiatan ekspor non migas.

"Kalau secara umum, current account kita di tahun 2014 membaik dan saya merasa itu ada dalam banyak hal, karena selesainya renegosiasi daripada mineral, dan juga kegiatan ketimbang ekspor non migas kita. Jadi, kita menyambut baik bahwa ternyata di forecast yang terakhir current account kita mengalami perbaikan," ujar Agus ketika ditemui di Bank Indonesia, Jumat (24/10/2014).

Agus menuturkan, perbaikan yang sudah mulai tampak tersebut harus terus dilakukan. Pasalnya, perbaikan CAD membuat fundamental ekonomi Indonesia menjadi lebih baik. Hanya saja, Agus belum mendapatkan angka pasti CAD pada September ini. Dia masih menunggu Rapat Dewan Gubernur (RDG) selanjutnya.

"Dan ini perbaikan yang masih terus harus diperbaiki karena kalau di saat yang lalu, khususnya di tahun lalu, current account deficit bisa sampai 3,3 persen dari GDP, ini sekarang akan bisa mencapai 3,1 persen daripada GDP. Ada perbaikan dan kita sambut baik. Moga-moga hal ini bisa terus diperbaiki ke depan karena dengan adanya current account yang lebih baik, tentu membuat fundamental ekonomi kita lebih baik," tukasnya.

Agus berharap bahwa perbaikan ini akan terus berlanjut hingga 2015 mendatang. Dia menuturkan, Bank Indonesia bersama pemerintah akan terus mewaspadai kondisi moneter, lantaran kemungkinan besar akan terjadi inflasi untuk menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM), November mendatang.

"Kami harapkan memang betul terjadi perbaikan. Karena selama bulan-bulan ini impor non migas juga cenderung meningkat. Itu kita pahami karena untuk mendukung investasi dan mendukung produksi. Kita akan melihat, dan Bank Indonesia nanti akan merespon bersama pemerintah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com