Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Iran Juga Tawarkan Minyak Mentah ke Indonesia

Kompas.com - 06/11/2014, 15:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Angola dan Rusia, giliran perusahaan minyak dan gas asal Iran yang menyatakan kesiapannya untuk memasok minyak mentah ke kilang pengolahan bahan bakar minyak di Indonesia.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimin usai mendampingi perwakilan Kementerian Energi Iran bertemu Menteri ESDM Sudirman Said di Jakarta, Kamis, mengatakan pemerintah akan menyiapkan segala sesuatu untuk menindaklanjuti tawaran pasokan crude (minyak mentah) tersebut.

"Kami akan bahas lebih jauh dalam working group (tim teknis)," katanya.

Menurut dia, berdasarkan informasi Kedubes Iran, minyak mentah dari Iran cocok dengan spesifikasi kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah.

Selain memasok crude, lanjut Naryanto, Iran juga berkeinginan melanjutkan kerja sama pembangunan kilang pengolahan yang sempat terhenti, melalui skema tetap yakni bekerja sama dengan perusahaan Indonesia dan Iran menyediakan minyak mentahnya.

"Pak Menteri (Sudirman Said) antusias, terutama dengan rencana pembangunan kilang. Beliau minta ini jangan hanya retorika, karena itu dibentuk working group," ujarnya.

Terkait insentif yang diminta investor, menurut dia, hal itu akan dibicarakan lagi bagaimana keseriusan dan skema insentifnya.

"Saya dapat info ada investor Indonesia yang mau bangun kilang, tapi tidak ada kemajuan," ujarnya.

Sebelumnya pada 2007, Iran melalui anak BUMN migasnya, National Iranian Oil Refining and Distribution Company (NIORDC), berencana membangun kilang berkapasitas 300.000 barel per hari senilai 6 miliar dollar AS.

Rencana kilang yang diawali dari pertemuan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dengan mantan Presiden Iran Ahmadinejad tersebut, akan dibangun di Bojanegara, Banten, bekerja sama dengan Pertamina.

NIORDC direncanakan memiliki 40 persen saham dalam perusahaan patungan, sementara PT Banten Bay Refinery yang akan membangun kilang. Sisanya 40 persen dikuasai Pertamina dan 20 persen perusahaan Malaysia, Petrofield.

Pembangunan kilang tersebut telah mendapat persetujuan Ditjen Migas Kementerian ESDM pada 27 Mei 2008 dan Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 27 November 2008. Namun, sampai saat ini, pembangunan kilang tersebut belum terealisasi.

baca juga: Perusahaan Rusia Tawarkan Minyak ke Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com