Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Optimistis Likuiditas Perbankan 2015 Lebih Baik

Kompas.com - 13/11/2014, 11:30 WIB
Tabita Diela

Penulis

 


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad menyatakan, likuiditas industri perbankan di 2015 akan membaik. Menurut Muliaman, sejauh ini pihaknya pun sudah melihat adanya perbaikan likuiditas di perbankan nasional.

"Saya kok optimistis, likuiditas akan membaik. Pertumbuhan kredit tidak setinggi tahun 2013 tapi tidak seburuk 2014 ini," ujarnya seusai acara temu nasabah PermataBank di Jakarta, Rabu (12/11/2014) malam.

Muliaman menilai, masalah yang dihadapi industri di tahun depan tidak akan banyak berubah dari tahun ini. Hanya saja, menurut Muliaman, OJK akan lebih siap dan lebih detil dalam meneliti pertumbuhan kredit masing-masing bank. Muliaman pun menyampaikan bahwa OJK akan mengeluarkan paket kebijakan untuk mengantisipasi hal tersebut.

"Ya, begini, tahun depan kan kita juga masih melihat to some extend, walaupun target pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari tahun ini, tapi masalah dasarnya, sebetulnya masih belum banyak berubah," ucapnya,

Salah satu langkah yang sudah diambil OJK selama 2014 ini adalah menetapkan batas atau caping bagi pertumbuhan kredit. Menurut Muliaman, pihaknya memang sengaja memotong sedikit pertumbuhan kredit, sekaligus untuk menekan pertumbuhan permintaan terhadap likuiditas yang berlebihan.

"Makanya sekarang tekanan terhadap likuiditas likuiditas relatively lebih turun," ucap Muliaman.

Hal ini pun mendapat apresiasi dari Plt. Direktur Utama PermataBank Roy Arfandy. Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Roy mengungkapkan, keberhasilan OJK telah memperbaiki kualitas.

"OJK masuk dan memberikan caping tentu akan memberbaiki likuiditas, membantu bank memperbaiki cost of fund," katanya.

baca juga: Ini 10 Bank dengan Aset Terbesar di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com