Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Mafia, Tim Reformasi Tata Kelola Migas Hari Ini Mulai Bekerja

Kompas.com - 17/11/2014, 08:24 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengumumkan pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas di Jakarta, Minggu (16/11/2014). Tim yang dikepalai oleh ekonom Faisal Basri tersebut akan mulai bekerja pada Senin (17/11/2014) ini, selama enam bulan ke depan.

"Tim ini ad hoc, bekerjanya temporer. Insya Allah dalam enam bulan sudah ada hasil dan akan dikerjakan oleh unit yang ada di ESDM," tutur Sudirman.

Dalam kesempatan tersebut Sudirman menjelaskan, tim yang sebenarnya sudah mulai dibentuk pada Jumat (14/11/2014) ini memiliki empat tugas. Keempatnya adalah mengkaji semua proses perizinan, merekomendasi tata ulang kelembagaan, mempercepat revisi Undang-Undang Migas, serta merevisi seluruh proses bisnis.

"Tugas tim ini, nomor satu me-review semua proses perizinan dari hulu sampai hilir, merekomendasikan tata ulang kelembagaan, contohnya SKK migas mau diapakan, bagaimana hubungan Dirjen Migas dan SKK Migas. Supaya ada efisiensi, supaya bisa bekerja maksimal," tutur Sudirman dalam konferensi pers.

Tim ini, sebut Sudirman, dibentuk oleh menteri dan akan melapor ke menteri. "Menteri mengomunikasikan ke seluruh stakeholder, termasuk presiden," ujarnya.

Lebih lanjut, Faisal Basri, ekonom yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Reformasi menyatakan bahwa tugasnya tidak semata-mata mengurus "mafia migas", tetapi memperbaiki kelembagaan.

"Tugas kami bukan 'ini kan' orang, tapi memperbaiki kelembagaannya," tutur Faisal.

Adapun yang dimaksud mafia migas, menurut Menteri ESDM dan Faisal, adalah para pemburu rente yang memiliki kedekatan dengan pejabat tinggi. Dalam mengambil keputusan, pemanfaatan kedekatan ini akan berdampak pada inefisiensi dan ekonomi biaya tinggi.

Lantas, karena dinilai sebagai permasalahan sistemik, maka pemerintah perlu menata regulasinya. Di sinilah Tim  Reformasi Tata Kelola Migas akan berperan untuk memberikan masukan berupa kajian bagi pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com