Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Bank Mandiri Tetap Genjot Kredit Mikro

Kompas.com - 28/11/2014, 13:18 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membawa berbagai konsekuensi. Salah satunya adalah penurunan daya beli masyarakat yang juga berpotensi meningkatkan jumlah kredit macet (NPL).

Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi mengatakan, meskipun harga BBM bersubsidi naik, perseroan tetap akan menyalurkan kredit mikro, lantaran kredit ini dianggap padat karya.

Meski daya beli masyarakat menurun, pendekatan penagihan yang khusus bisa mencegah pertumbuhan NPL. "Tentunya gini, ya. Yang pertama kita jaga itu adalah mikro ini kan padat karya. Jadi, penagihannya juga musti rajin. Kan orang-orang kita kadang-kadang bayarnya seperti menabung itu kan harian modelnya. Itu orang-orang kita juga musti rajin," tutur Hery.

Selain itu, menurut Hery, ada langkah preventif lain yang bisa diambil oleh Bank Mandiri. Contohnya selektif dalam memilih nasabah kredit. "Kedua, selektif dalam pemilihan nasabah baru. Lebih selektif saja, kita pilih yang benar-benar punya usahanya itu bisa memberikan penghasilan yang memadai agar mereka bisa bayar cicilan," imbuhnya.

Sebagai catatan, sampai akhir tahun 2014 Bank Mandiri menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan, khususnya ke sektor mikro, sebesar Rp 37 triliun. Jumlah ini tumbuh 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penyaluran kredit ini juga ditopang oleh pertumbuhan tabungan mikro Bank Mandiri yang hingga kuartal III-2014 tumbuh 38,5 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi 1,8 juta nasabah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com