Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi mengatakan, meskipun harga BBM bersubsidi naik, perseroan tetap akan menyalurkan kredit mikro, lantaran kredit ini dianggap padat karya.
Meski daya beli masyarakat menurun, pendekatan penagihan yang khusus bisa mencegah pertumbuhan NPL. "Tentunya gini, ya. Yang pertama kita jaga itu adalah mikro ini kan padat karya. Jadi, penagihannya juga musti rajin. Kan orang-orang kita kadang-kadang bayarnya seperti menabung itu kan harian modelnya. Itu orang-orang kita juga musti rajin," tutur Hery.
Selain itu, menurut Hery, ada langkah preventif lain yang bisa diambil oleh Bank Mandiri. Contohnya selektif dalam memilih nasabah kredit. "Kedua, selektif dalam pemilihan nasabah baru. Lebih selektif saja, kita pilih yang benar-benar punya usahanya itu bisa memberikan penghasilan yang memadai agar mereka bisa bayar cicilan," imbuhnya.
Sebagai catatan, sampai akhir tahun 2014 Bank Mandiri menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan, khususnya ke sektor mikro, sebesar Rp 37 triliun. Jumlah ini tumbuh 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penyaluran kredit ini juga ditopang oleh pertumbuhan tabungan mikro Bank Mandiri yang hingga kuartal III-2014 tumbuh 38,5 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi 1,8 juta nasabah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.