Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ringgit Malaysia Diburu Warga Singapura

Kompas.com - 04/12/2014, 14:30 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Ada pemandangan yang tak biasa di sejumlah money changer atawa tempat penukaran uang di Singapura, pada Rabu (3/12/2014) kemarin. Antrean warga Singapura di sejumlah money changer menjadi penyebabnya.

Rupanya, warga Singapura tersebut berbondong-bondong memburu ringgit. Sebab, kemarin, nilai tukar ringgit jatuh dan mendekati level terendahnya dalam 10 bulan terakhir versus dollar Singapura. Bahkan, jika berhadapan dengan dollar AS, nilai tukar mata uang Negeri Jiran merosot ke level terendah dalam lima tahun.

Pelemahan ringgit terkait dengan kecemasan pelaku pasar bahwa rendahnya harga minyak akan memukul perekonomian Malaysia. Seperti yang diketahui, Malaysia merupakan negara eksportir minyak dan produser CPO.

Menurut ekonom, anjloknya harga minyak dapat menghambat kemajuan fiskal perekonomian Malaysia.

"Saat ini, defisit neraca perdagangan Malaysia cukup kronis. Saat mereka mengambil langkah-langkah untuk mengatasi defisit lewat pemangkasan subsidi, kemajuan tersebut akan tergerus seiring rendahnya pendapatan dari ekspor minyak," jelas Vishnu Varathan, senior economist Mizuho Bank.

Pada pekan lalu, perusahaan minyak milik pemerintah Malaysia Petronas, mengatakan bahwa pembayaran dividen, pajak, dan royalti kepada pemerintah kemungkinan akan turun pada tahun depan sebesar 37 persen jika harga minyak masih berada di kisaran 75 dollar AS per barel.

"Tidak akan mudah untuk memperbaiki kondisi fiskal. Mereka harus mencari sumber pendapatan lain," ujar Varathan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Michael Wan, ekonom Credit Suisse. Menurutnya, turunnya harga minyak juga dapat memukul pertumbuhan ekonomi Malaysia.

"Sepertinya, penurunan pendapatan dari rendahnya harga minyak berarti pemerintah harus memangkas anggaran infrastruktur agar dapat mencapai target penurunan defisit sebesar 3 persen di 2015," jelas Wan.

Credit Suisse menurunkan prediksi nilai tukar ringgit versus dollar AS menjadi 3,49 untuk tiga bulan ke depan dan 3,53 dalam 12 bulan ke depan, dari sebelumnya 3,38 dan 3,42. Kemarin, nilai tukar ringgit versus dollar AS berada di level 3,44. (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com