Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Masih Dibayangi Pelemahan

Kompas.com - 09/12/2014, 08:19 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan kembali bergerak variatif melemah, Selasa (9/12/2014). Sentimen negatif dari internal-eksternal memayungi pergerakan indeks.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) terkoreksi seiring pelemahan saham-saham di sektor energi di awal pekan waktu setempat. Indeks Dow Jones Industrial Average tercatat turun 0,59 persen. Sementara indeks S&P500 melemah sebesar 0,73 persen pada penutupan perdagangan semalam waktu Indonesia.

Dari pasar Asia, pergerakan indeks-indeks utama pun dibuka melemah. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat turun 0,54 persen. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan terkoreksi 0,43 persen pada perdagangan pagi ini. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif.

Dari dalam negeri, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat realisasi anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) hingga akhir Oktober 2014 mencapai Rp 228,6triliun atau 92,7 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 yang sebesar Rp 246,49 triliun.

Di sisi lain, rendahnya realisasi subsidi BBM akan membantu pemerintah menjaga defisit anggaran. Per akhir Oktober 2014, defisit anggaran Indonesia mencapai Rp 194,1 triliun atau baru sekitar 1,9 persen dari produk domestik bruto (PDB). Sementara target defisit di APBN-P 2014 mencapai Rp 241,5 triliun atau 2,4 persen dari PDB.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengungkapkan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. Indeks akan bergerak di rentang support 5.071 dan resistance 5.215. IHSG diperdagangkan di atas MA 200 harian.

Adapun beberapa rekomendasi saham yang layak dikoleksi untuk hari ini adalah AKRA, GGRM, TSPC, TBIG dan PGAS.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup terkoreksi ke level 5.144.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com